Perhatikan 5 Faktor Risiko Penyakit Stroke Berikut, Jangan Sampai Lengah

- 9 November 2020, 22:00 WIB
Perhatikan 5 Faktor Risiko Penyakit Stroke Berikut, Jangan Sampai Lengah
Perhatikan 5 Faktor Risiko Penyakit Stroke Berikut, Jangan Sampai Lengah /medicaldialogues

RINGTIMES BANYUWANGI - Stroke terjadi ketika aliran darah tersumbat ke salah satu bagian otak. Sel-sel otak menjadi kekurangan oksigen dan mulai mati. 

Ketika sel-sel otak mati, orang-orang mengalami kelemahan atau kelumpuhan, dan beberapa kehilangan kemampuan untuk berbicara atau berjalan.

Di Amerika Serikat, stroke terjadi setiap 40 detik, menurut American Stroke Association (ASA). Itu penyebab utama kecacatan

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Jalan menuju pemulihan bisa panjang dan tidak dapat diprediksi, jadi penting untuk memahami faktor risiko stroke dan bagaimana mencegahnya terjadi.

Perhatikan faktor risiko stroke sebagaimana dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Healthline berikut ini.

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah yang normal dan sehat lebih rendah dari 120/80 mm Hg. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah ketika darah mengalir melalui pembuluh darah dengan tekanan yang lebih tinggi dari biasanya.

Baca Juga: Daun Aglonema Kusam dan Tak Cerah, Ketahui 3 Kesalahan Sebabkan Daun Aglonema Tak Cantik

Karena tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala, beberapa orang mengalaminya selama bertahun-tahun sebelum didiagnosis. 

Tekanan darah tinggi dapat memicu terjadinya stroke karena merusak pembuluh darah secara perlahan seiring berjalannya waktu dan memicu pembentukan gumpalan pada pembuluh darah di otak.

Tekanan darah tinggi tidak hanya bisa menyebabkan stroke, tapi juga penyakit jantung. Ini karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Mengelola tekanan darah tinggi dimulai dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tekanan darah Anda secara teratur. Anda juga perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah. 

Baca Juga: Fakta Dibalik Daun Janda Bolong Miliki Lubang yang Unik, Mekanisme Ini yang Jadi Penyebabnya

Ini termasuk makan makanan rendah garam, diet seimbang, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan membatasi asupan alkohol.

2. Kolesterol tinggi

Anda tidak hanya harus memeriksakan tekanan darah secara teratur, tetapi Anda juga harus memantau kadar kolesterol darah Anda. Terlalu banyak kolesterol dalam aliran darah dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penggumpalan darah. 

Untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat, makan makanan buah dan sayuran yang menyehatkan jantung, dan makanan yang rendah natrium dan lemak. Penting juga untuk berolahraga secara teratur.

Baca Juga: Intip Pesona Anggrek Terrestris, Anggrek Tanah Cantik Banyak Diincar Kolektor

3. Merokok

Merokok merupakan faktor risiko stroke lainnya. Asap rokok mengandung bahan kimia beracun, seperti karbon monoksida, yang dapat merusak sistem kardiovaskular dan meningkatkan tekanan darah. 

Selain itu, merokok dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Penumpukan plak bisa menyebabkan penggumpalan darah, yang mengurangi aliran darah ke otak. Merokok juga meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan.

4. Diabetes

Orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga berisiko terkena stroke. Tidak ada obat untuk diabetes, tetapi dengan pengobatan dan diet yang tepat Anda dapat menjaga tingkat gula darah yang sehat. Ini mengurangi komplikasi seperti serangan jantung, stroke, kerusakan organ, dan kerusakan saraf.

Baca Juga: 7 Khasiat Alami Air Mengkudu, Turunkan Kolesterol Hingga Asam Urat Seketika

5. Penyakit lain yang mendasari

Memiliki penyakit yang mendasari merupakan faktor risiko stroke lainnya. Ini termasuk:

  • penyakit arteri perifer (PAD): penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak di dinding arteri
  • Penyakit arteri karotis: penyempitan pembuluh darah di bagian belakang leher akibat penumpukan plak
  • fibrilasi atrium (AFib): detak jantung tidak teratur yang menyebabkan aliran darah yang buruk dan pembekuan darah yang dapat melakukan perjalanan ke otak
  • penyakit jantung: beberapa penyakit, seperti penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, dan kelainan jantung bawaan, dapat menyebabkan pembekuan darah
  • penyakit sel sabit: sejenis sel darah merah yang menempel di dinding pembuluh darah dan menghalangi aliran darah ke otak
  • memiliki riwayat personal transient ischemic attack (TIA) atau mini-stroke.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah