Waspadai Kematian Mendadak Akibat Gangguan Jantung di Usia Muda, Kenali Penyebabnya

- 17 November 2020, 18:45 WIB
ILUSTRASI sakit jantung/Waspadai Kematian Mendadak Akibat Gangguan Jantung di Usia Muda, Kenali Penyebabnya* //Pixabay/mohamed_hassan/
ILUSTRASI sakit jantung/Waspadai Kematian Mendadak Akibat Gangguan Jantung di Usia Muda, Kenali Penyebabnya* //Pixabay/mohamed_hassan/ /

Rizky menambahkan jika seseorang terkena serangan jantung maka sakit dada pada pasien biasanya terjadi lebih dari 20 menit. Gejala lainnya adalah keringat dingin, mual sampai muntah, keringat sampai membasahi baju, merasa tercekik, dan merasa pegal.

  1. Sindrom Brugada

Selain disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah koroner secara tiba-tiba, kematian mendadak akibat gangguan jantung juga dapat disebabkan oleh Sindrom Brugada pada pasien yang terlihat sehat.

Sindrom Brugada adalah gangguan irama jantung akibat kelainan genetik. Ibarat mesin yang memiliki sistem listrik di dalamnya, pasien yang mengidap sindrom brugada juga mengalami gangguan aliran listrik pada jantungnya.

Baca Juga: Tips Ampuh Anggrek Bebas dari Rontok dan Layu, Harus Rutin Cek Bagian Tanaman Ini

"Jadi kalau misalnya pada pasien pasien dengan brugada sindrom itu dia sistem listriknya lebih rentan untuk korslet dibandingkan dengan orang normal. Nah, korslet ini bisa menyebabkan sudden cardiac death, bisa berhenti mendadak walaupun tadinya tidak ada apa-apa," jelas Rizky.

Seperti dilansir dari Ringtimesbanyuwangi.com dari laman mayoclinic.org, orang dengan Sindrom Brugada biasanya tidak memiliki gejala sehingga mereka tidak mengetahui kondisinya. Sindrom ini lebih sering dijumpai pada pria daripada wanita.

Menurut Rizky, kedua masalah jantung ini dapat diidentifikasi melalui EKG (Elektrokardiogram).

Baca Juga: Anies Baswedan Bersama 8 Pejabat Terancam Dipenjara Akibat Hadiri Nikahan Anak Habib Rizieq

"Kalau misalnya pasien datang ke UGD dengan sakit dada itu darimana apakah dari brugada yang mengalami masalah atau dari serangan jantung yang tadi saya ceritakan dari awal, itu bisa dilihat dari EKG," jelasnya.

Lebih jauh, Rizky juga menuturkan bahwa orang yang terlihat sehat sangat mungkin terkena risiko serangan jantung karena "persepsi sehat menurut pasien belum tentu benar-benar sehat".

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x