Sebut Mata Duitan, WHO Sindir Pembuat Vaksin Covid-19 Tak Berhati Nurani

19 Januari 2021, 20:40 WIB
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. //WHO

RINGTIMES BANYUWANGI – Protes dilayangkan Ketua World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada sejumlah perusahaan yang membuat vaksin Covid-19.

Dalam keterangannya yang disampaikan dalam rapat jajaran eksekutif WHO, Tedros mengatakan sejumlah pembuat Vaksin Covid-19 yang dinilai mata duitan karena berbagai hal.

Sindiran ‘mata duitan’ tersebut tercetus karena ketua WHO menyayangkan minimnya penyediaan vaksin Covid-19 di berbagai negara terutama negara berkembang.

Baca Juga: CEK FAKTA : Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Kemandulan Pada Wanita

Tedros menyampaikan dalam keterangannya pada rapat di kantor WHO di Jenawa 18 Januari 2021 secara online bahwa ia tak puas dengan sedikitnya vaksin Covid-19 yang beredar di wilayah negara-negara miskin.

Tedros menuduh jika pembuat vaksin mata duitan dan tak memiliki hati nurani karena mementingkan segi bisnis dibandingkan kemanusiaan dimana negara miskin sangat membutuhkan vaksin Covid-19 tersebut.

Seperti diketahui WHO bahwa banyak vaksin Covid-19 terdistribusi pada negara-negara maju terutama yang memprioritaskan kalangan usia muda dan dewasa yang lebih sehat.

Hal ini membuat Tedros mengatakan jika hal seperti ini adalah perilaku tak berhati nurani.

Baca Juga: 3 Langkah Tepat Setelah Terima Vaksin, Ingat Tak Lantas Kebal Virus Corona

WHO mendapatkan informasi bahwa banyak tenaga kesehatan dan orang lanjut usia di negara berkembang dan negara miskin harus membayar jika hendak divaksinasi dengan harga yang sangat tinggi.

Tak hanya mahal, ketersediaan stock vaksin Covid-19 di berbagai negara miskin tersebut pun terbatas sehingga tak semua bisa mendapatkannya.

Tedros menyebutkan jika ada sebuah negara miskin yang hanya diberikan 25 dosis vaksin Covid-19 dan sisanya sebanyak jutaan dosis mengalir pada sebagian besar negara maju dengan orang-orang kaya didalamnya.

Tedros menyayangkan tindakan negara maju dan kaya yang berlebihan dalam mengambil prioritas jatah vaksin Covid-19 sedangkan vaksin Covid-19 harus terbagi dengan rata juga ke beberapa wilayah negara.

Baca Juga: Gubernur AS Ungkap Trump Penipu, Katakan Ingkari Distribusi Vaksin Covid-19

Ia menjelaskan jika vaksin Covid-19 nantinya akan cukup dan tersedia bagi semua orang. Hal ini juga didukung dengan program Vaccine Global Access (COVAX) dimana WHO akan mendukung jaminan ketersediaan vaksin Covid-19 di seluruh negara maju, berkembang, kaya maupun negara miskin.

Upaya COVAX ini digulirkan WHO dengan tindakan pengamanan total 2 triliun vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan WHO di berbagai negara yang kekurangan ketersediaan di Februari 2021 nanti.

Tak sampai disitu, Tedros juga memberikan sindirannya pada pembuat vaksin Covid-19 yang memberi prioritas tinggi pada negara kaya untuk membeli vaksinnya dan menuding melakukan banyak penundaan ketika WHO meminta vaksin untuk mendukung COVAX yang nantinya akan diamankan WHO dan dikirimkan ke berbagai negara yang memerlukan vaksin Covid-19 tersebut.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Huff Post

Tags

Terkini

Terpopuler