5 Orang Tewas dan Puluhan Luka-Luka Saat Bom Menghantam Afrin di Suriah Utara

31 Januari 2021, 13:46 WIB
Ilustrasi Saat Bom Menghantam Afrin di Suriah Utara /Pixabay/WikiImages/Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Menurut kementerian pertahanan Turki, setidaknya lima orang telah tewas dan lebih dari 20 lainnya cedera ketika sebuah bom mobil meledak di kota Afrin, Suriah utara.

Kementerian petahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan, ledakan itu terjadi pada Sabtu di sebuah lokasi industri di pusat kota dan melukai 22 orang, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Al-Jazeera pada 31 Januari 2021.

Namun, Badan Anadolu memberikan pernyataan yang berbeda terkait dari jumlah korban ledakan bom yang menghantam kota Afrin.

Baca Juga: Negara Unik yang Tidak Memiliki Waktu Malam, Pukul 00.00 Masih Siang

Badan Anadolu yang dikelola pemerintah Turki mengatakan jumlah korban tewas enam orang, mengutip sumber-sumber lokal di wilayah tersebut, menambahkan bahwa setidaknya 25 orang telah terluka.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung, tetapi kementerian pertahanan Turki menyalahkan serangan itu pada pejuang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) Suriah.

Ankara menganggap YPG sebagai kelompok "teroris" yang terkait dengan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) bersenjata terlarang di dalam perbatasannya sendiri.

Baca Juga: Letusan Gunung Berapi Terbesar dalam Sejarah Dunia, 2 Diantaranya Ada di Indonesia

Selain itu juga telah mengangggap melakukan beberapa serangan ke Suriah bekerja sama dengan pemberontak Suriah yang didukungnya untuk mendorong YPG dan ISIL (ISIS) pejuang dari perbatasan Turki.

Afrin sebagian besar dibebaskan dari pejuang YPG pada tahun 2018 melalui operasi militer oleh Turki, tetapi kota dan bagian lain wilayah itu secara teratur diguncang oleh pemboman semacam itu.

Ankara sekarang mempertahankan kehadiran militer yang besar di daerah itu, mengerahkan ribuan pasukan di daerah kantong pemberontak terakhir di Suriah.

Baca Juga: 8 Kecelakaan Tragis Pesawat Di Indonesia, Salah Satunya Memakan 222 Korban Jiwa

PKK, yang ditetapkan sebagai kelompok "teroris" oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat senjata melawan negara Turki pada tahun 1984.

Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut, yang berpusat di Turki tenggara.

Bahkan sebuah ledakan mengguncang daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah utara di seberang perbatasan dari Turki pada bulan Juli 2021.

Baca Juga: Tanda Kanker Sudah di Tahap Lanjut, Hubungi Dokter Jika Suara Serak Tiba-tiba

Dari ledakan tersebut juga menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan. Dilaporkan oleh aktivis oposisi dan media pemerintah Turki.

Kantor berita Turki Anadolu juga melaporkan lima warga sipil tewas dan 85 lainnya luka-luka dalam ledakan itu.

Badan tersebut mengatakan bahwa beberapa korban luka yang berada dalam kondisi kritis dibawa untuk perawatan di Turki.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler