China Gunakan Usap Dubur untuk Deteksi Covid-19, Begini Menurut Ahli

10 Februari 2021, 15:15 WIB
China Gunakan Usap Dubur untuk Deteksi Covid-19, Begini Menurut Ahli /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Usap hidung dan tenggorokan adalah standar di AS, namun usap dubur yang digunakan China mungkin lebih efektif untuk uji Covid-19, menurut beberapa ahli.

Pihak berwenang di beberapa bagian China, termasuk ibu kota Beijing, mulai menggunakan usapan dubur atau anal untuk menguji virus.

Beberapa ahli juga percaya bahwa usap anal mungkin lebih baik dalam mendeteksi virus, dibandingkan melalui hidung maupun tenggorokan.

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Health.com, Rabu 10 Februari 2021, tes usap dubur telah dilakukan terutama pada orang yang tinggal di daerah dengan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, dan mereka yang telah dikarantina.

Tes usap dubur dilakukan dengan memasukkan kapas 1,2 sampai 2 inci ke dalam rektum. Setelah kapas berada di sana, kapas tersebut kemudian diputar perlahan beberapa kali, kemudia dikeluarkan dan ditempatkan di dalam wadah sampel.

Seluruh proses tersebut membutuhkan waktu sekitar 10 detik saja.

Baca Juga: 10 Kota Paling Berbahaya di Asia, Jakarta Masuk Urutan Lima Besar

Menurut beberapa ahli di China, usap dubur untuk uji Covid-19 adalah cara yang lebih akurat karena jejak virus lebih lama berada di anus daripada di saluran pernapasan.

Seorang doktor senior dari RS. Beiking’s Youan, Li Tongzeng, mengatakan bahwa usap dubur “dapat meningkatkan tingkat deteksi orang yang terinfeksi.”

Usap dubur sebenarnya sudah dilakukan di China sejak setahun yang lalu. Namun, CCTV mengatakan bahwa usapan dubur tidak akan digunakan seluas metode lain. Hal ini karena tekniknya yang tidak nyaman.

Baca Juga: NASA Prediksi Asteroid Akan Menghantam Bumi pada Mei 2022, Begini Dampaknya

Baca Juga: Prediksi Akhir Covid-19, Bill Gates: Lima Bulan Ke Depan Akan Sangat Suram

Menurut Tongzeng, “virus bertahan lebih lama dari sampel yang diambil dari saluran pencernaan dan kotoran pasien, dibandingkan dengan yang diambil dari saluran pernapasan.

Jika kita melakukan usapan dubur untuk pengujian asam nukleat, itu akan meningkatkan tingkat deteksi pasien dan menurunkan kemungkinannya dari diagnosis yang terlewat.”

Penggunaan usap dubur untuk deteksi Covid-19 tetap menjadi kontroversial.

Yang Zhanqiu, wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan, mengatakan bahwa usap hidung dan tenggorokan tetap menjadi tes yang paling efisien, karena virus tertular melalui saluran pernapasan bagian atas, bukan sistem pencernaan.

Baca Juga: Usai Prediksi Covid-19, Bill Gates: Persiapkan untuk Pandemi Berikutnya Seperti Perang

Tetapi, ada beberapa penelitian yang mendukung usap dubur untuk deteksi Covid-19, setidaknya pada anak-anak.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2020 oleh para ahli peneliti di Chinese University of Hong Kong, menemukan bahwa tes tinja mungkin lebih efektif daripada tes pernapasan dalam mengidentifikasi Covid-19 pada anak-anak dan bayi.

Hal ini karena mereka membawa viral load yang lebih tinggi di tinja mereka daripada orang dewasa.***

Editor: Lilia Sari

Sumber: Health

Tags

Terkini

Terpopuler