China Tak Berkutik, Sejumlah Kapal Perang Negara Barat Siap Serbu Laut Natuna Utara

24 Februari 2021, 20:50 WIB
Kapal perang AS Theodore Roosevelt Carrier Strike Group (CSG) . / Mass Communication Specialist 2nd Class Anthony Rivera via Business Insider/

RINGTIMES BANYUWANGI – Buntut panjang dari klaim China atas Laut Natuna Utara menjadi konflik yang terus memanas karena diperebutkan banyak negara.

Laut Natuna Utara itu diklaim secara sepihak oleh China yang padahal laut itu maish menjadi sengketa internasional yang menyedot perhatian dunia.

Tak hanya China, Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara barat berkuasa itu ikut menentang klaim sepihak China atas kepemilikan Laut Natuna Utara bersama seluruh sumber daya alam didalamnya.

Dilansir Pikiran-rakyat.com dan kemudian dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari SCMP, negara-negara Barat seperti Prancis, Inggris hingga Kanada mengirim kapal angkatan laut ke Laut Natuna Utara.

Baca Juga: China Semakin Terkepung, Negara Barat Mengirimkan Banyak Kapal Perang ke Laut Natuna Utara

Awal Februari 2021 lalu, Florence Parly selaku Menteri Pertahanan Prancis menyebut jika pihak negaranya sudah mengirim kapal selam untuk penyerangan pada wilayah Laut Natuna Utara.

Pejabat pertahanan Inggris juga mengatakan jika kelompok serang kapal induk utama Inggris sudah siap masuk dari jalur air.

Tak hanya itu, Kanada pun menyebut jika kapal perangn Angkatan Lautnya sudah berlayar dekat dengan perairan Laut Natuna Utara sejak Janauri 2021 lalu.

Kapal perang dari Kanada itu berlayar melewati selat Taiwan dalam perjlanannya utnuk bergabung melakukan peltihan dengan anglatan laut Jepang, As, hingga Australia.

Beberpaa negara barat yang memanas akan klaim China itu bukan mempermasalahkan kedaulatan atas laut seluas 3,5 Juta kilometer persegi, namun lebih pada satu benua dari perairan teriotial mereka sendiri.

Baca Juga: China Lakukan ‘Ancaman’ Perang ke Taiwan, Kirim Jet Tempur di Laut Natuna Utara

Mereka pun ingin mendukung AS dalam perlawanana terhadap klaim sepihak China yang telah berselisih dengan bekas jajahan Eropa seperti Malaysia, Indonesia hingga Singapura.

Angkatan Laut Prancis mengatakan sebuah kapal serbu amfibi Tonnere dan fregat Surcouf telah meninggalkan pelabuhan asal di Toulon pada Kamis, 18 Februari 2021 dan akan melakukan perjalanan ke kawasan Pasifik dalam misi tiga bulan.

Kemudian Kapten Arnaud Tranchant selaku komanda kapal amfibi Tonnerre meyebut jika angkatan laut Prancis terus bekerja memperkuat kemitraan bersama dengan AS, Jepang, India, dan Australia.

Tak hanya itu, negara Barat lainnya seperti Inggris dan Jerman juga diperkirakan akan mengerahkan kapal perang ke daerah tersebut dalam apa yang semakin tampak seperti dorongan Barat yang bersatu terhadap ambisi maritim China.

Baca Juga: Bangun Markas Militer di Laut Natuna Utara, Tanda China Bersiap?

China melakukan klaim sepihak atas seluruh Laut Natuna Utara yang membuat banyak negara geram. Hal itu diklaimnya dengan alasan historis yakni nine dash line atau Sembilan garis putus-putus.

Klaim teritorial China di Laut Natuna Utara dan upayanya untuk masuk ke Samudera Hindia dianggap telah menantang sistem berbasis aturan hukum internasional (UNCLOS).***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler