Curhat Dokter India Tangani Gelombang Tsunami Covid-19, Sebut Banyak Orang Akan Mati

6 Mei 2021, 13:39 WIB
Dokter asal India menceritakan kondisi gelombang tsunami Covid-19 yang kini tengah melanda negaranya. /Reuters/Danish Siddiqui

RINGTIMES BANYUWANGI – Gelombang tsunami Covid-19 di India tengah menjadi sorotan dunia, karena kasusnya yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Pasien Covid-19 yang semakin banyak menjadikan rumah sakit di India kewalahan karena fasilitas kesehatan yang ada tidak mencukupi.

Salah satu dokter emergensi di India, dr Abbas Ali Khatai menceritakan perjuangannya harus melihat banyak pasien sekarat dan tidak tertangani dengan semestinya.

"Saat ini banyak terjadi kepanikan dan rasa putus asa, orang-orang sakit, mereka sekarat. Ada banyak ketidakberdayaan terjadi, dan faktanya tidak hanya Covid membunuh orang, tetapi juga karena fasilitas kesehatan yang semakin jenuh, dan saat orang-orang masuk (rumah sakit), mungkin menjadi salah satu alasan kenapa pandemi telah menekan kami seperti saat ini," kata dr Abbas Ali Khatai seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada 6 Mei 2021 dalam video yang diunggah di kanal Youtube South China Morning Post.

Baca Juga: Golongan Darah yang Disebut Kebal Corona di India, Cek Sekarang Juga

Dr Abbas mengakui bahwa jumlah pasien yang meningkat pesat membuatnya sangat tidak berdaya, bahkan dirinya harus menolak pasien yang datang ke rumah sakit.

"Hal ini sangat banyak, dan saya bahkan tidak bisa mendapatkan kursi untuk diduduki pasien. Jadi saya sangat tidak berdaya, dan saya harus berkata ‘tidak’ sepanjang waktu,” katanya.

"Kasus pertama pandemi tahun kemarin, mereka dapat berbaring di kasur rumah sakit karena kasusnya tidak terlalu tinggi, jadi satu tahun lalu saya berinisiasi untuk memberitahu orang untuk mencari ranjang di rumah sakit lainnya,”

"Namun, sekarang saya berkata pada mereka ‘saya sendiri tidak percaya’, karena tidak ada ranjang (rumah sakit) tersedia di mana pun. Saya tahu mereka berjuang, saya tahu banyak orang akan mati," ujarnya.

Baca Juga: Negara Tetangga Indonesia Terancam Tsunami Covid-19 Setelah India

Dirinya pun menjelaskan bahwa menjadi dokter di garda terdepan yang menangani gelombang tsunami Covid merupakan hal yang sangat melelahkan secara emosional.

"Sangat menguras emosi, berbicara pada mereka di pintu, menolak, menangis, mereka bercucuran air mata, mereka berkata 'pasien ini akan mati',” tuturnya.

Dalam kondisi krisis seperti saat ini, dr. Abbas mengaku mendapatkan dukungan dari dirinya sendiri dan sesama rekan kerja, karena dia harus menjaga jarak dari sanak keluarga.

Tak lupa untuk dapat menangani pasien secara optimal, dia menyebutkan sejumlah fasilitas kesehatan dan tambahan tenaga kesehatan untuk memulihkan kondisi India.

Baca Juga: India Sibuk Beli Senjata Saat Rakyat Sekarat Akibat Covid-19, Habiskan Miliaran Dolar AS

"Kita membutuhkan infastruktur, kita butuh ranjang lebih, kita butuh oksigen lebih, ventilator, mesin BiPAP, dan hal ini terjadi pada seluruh rumah sakit,”

“Kami juga butuh dokter dan staf perawat,” tuturnya.

Hingga kini India menjadi negara kedua dengan kasus Covid-19 tertinggi setelah Amerika Serikat. Total kasus di India telah mencapai 20,7 juta, dengan total kesembuhan mencapai 17 juta, dan korban meninggal 226 ribu pasien.

Per 24 jam pada Kamis, 6 Mei 2021 tercatat penambahan kasus positif Covid-19 di India sebanyak 412.618 jiwa.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler