Joe Biden Dukung Gencatan Senjata Israel ke Palestina: Untuk Membela Diri dari Hamas

19 Mei 2021, 09:22 WIB
Dalam panggilan telepon, Joe Biden mengaku dukung Israel melakukan gencatan senjata ke Palestina untuk membela diri dari Hamas. /Antara/

RINGTIMES BANYUWANGI – Konflik Israel dan Palestina telah menewaskan setidaknya 212 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak dan 10 orang Israel.

Pagi hari pada Selasa, 18 Mei 2021, asap mengepul terlihat di Gaza yang diduga berasal dari serangan rudal Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku bahwa angakatan udara mereka telah menyerang 65 sasaran Hamas di Jalur Gaza dengan menggunakan 62 jet tempur dan 110 senjata.

Baca Juga: 5 Alasan AS Mendukung Israel, Memiliki Musuh yang Sama

Militer Israel juga mengatakan bahwa Hamas dan kelompok Palestina telah menembakkan sekitar total 3.350 roket dari Gaza, termasuk 200 roket pada hari Senin.

Diketahui, serangan udara Israel di Gaza telah menghancurkan rumah sembilan komandan Hamas.

10 orang Israel tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia lima tahun dan seorang tentara, setelah kelompok militan Hamas melakukan serangan roket ke wilayah sipil.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Israel, Cek yang Lebih Unggul

Banyak pemimpin dunia yang meminta diakhirinya kekerasan antara Israel dan Palestina.

Namun, Presiden AS yaitu Joe Biden justru memberi dukungan untuk melakukan gencatan senjata. Hal tersebut disampaikannya selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Melalui percakapan telepon yang kedua kalinya itu, Joe Biden berhenti menuntut penghentian serangan udara Israel.

Baca Juga: 5 Aksi Tegas Soekarno Menolak Segala Bentuk Hubungan dengan Israel

Akan hal tersebut, seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa keputusan ini disengaja karena AS ingin mendukung Israel untuk membela diri dari Hamas, sebagaimana Ringtimesbanyuwangi.com lansir dari laman news.sky, Rabu, 19 Mei 2021.

Menurut transkrip panggilan tersebut, Joe Biden telah mendorong Israel untuk melakukan segala upaya, dan memastikan perlindungan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Kekerasan terbaru anatara Israel dan Palestina terjadi pada 10 Mei ketika Hamas menembak Yerusalem setelah berminggu-minggu bentrokan anatara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel.

Baca Juga: Tentara Israel Menangis saat Mendengar Adzan Berkumandang: Jangan Hakimi Kami

Diketahui sebelumnya, enam peluru sempat ditembakkan dari Lebanon menuju Israel utara pada Senin malam, namun serangan tersebut gagal melintasi perbatasan.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk mengidentidikasi sumber api.

Mereka mengatakan bahwa sekitar 22 peluru ditembakkan oleh artileri Israel di wilayah Lebanon.

Pada masa lalu, faksi kecil Palestina di Lebanon telah menembak Israel secara sporadis.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: news.sky.com

Tags

Terkini

Terpopuler