Angka Kematian Akibat Corona Di Italia Lampaui China

21 Maret 2020, 12:30 WIB
/

RINGTIMES – Rumah sakit Italia mengaku kewalahan setelah jumlah korban jiwa akibat COVID-19 di Italia pada Kamis (19/3/20) melewati angka kematian di China, tempat virus corona baru itu pertama kali di temukan.

Sementara itu, akibat lain yang ditimbulkan pemerintah Italia harus bersiap untuk memperpanjang masa “lockdown” dan tentara-tentara diperintahkan untuk mengangkut jenazah untuk dimakamkan.

Dalam 24 jam wabah itu menelan 427 nyawa di Italia. Dengan catatan baru itu, sudah 3.405 orang di seluruh Italia yang kehilangan nyawa sejak wabah itu muncul pada 21 Februari.

Sejak awal Januari, China telah mencatatkan 3.245 kematian karena COVID-19.

Namun, jumlah orang mengidap virus corona di Italia hingga Kamis jauh di bawah China, yaitu 41.035 kasus di Italia dan 80.907 kasus di China

Baca Juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Netflix Kurangi Kualitas Video untuk Eropa 

Para Pejabat dan pakar di Italia meyakini bahwa sebenarnya angka pengidap virus corona lebih tinggi dari yang tercatat, mengingat yang terdeteksi hanya mereka yang melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Penduduk manula dengan jumlah besar di Italia, yaitu kalangan yang sangat rentan terhadap virus, juga dilihat sebagai faktor penyebab angka kematian yang tinggi.

Pemerintah Italia pada Kamis malam mengumumkan telah mengumpulkan dan akan segera mengerahkan tim medis yang berjumlah 300 orang beranggotakan para sukarelawan dari penjuru negeri dan ditempatkan didaerah-daerah yang mengalami dampak paling parah

Sementara itu, semalaman tentara-tentara dikerahkan untuk mengangkuti jenazah-jenazah dari Kota Bergamo di sebelah timur laut Milan. Di wilayah itu, area pemakaman juga kewalahan menerima banyak jenazah.

Seorang juru bicara militer Italia mengatakan 15 truk dan 50 tentara diperintahkan untuk memindahkan peti-peti jenazah ke berbagai provinsi di dekat wilayah itu.
Sebelumnya, otoritas-otoritas setempat meminta bantuan pelaksanaan kremasi karena krematorium mereka sendiri tidak dapat mengatasi beban kerja yang sangat besar.

Baca Juga: Menurut Penelitian Virus Corona Bisa Bertahan di Udara Hingga Kaca Jendela

Editor: Dian Effendi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler