Hongkong dan Taiwan Menolak Berada di Bawah Pemerintahan RRC

8 Juni 2020, 14:55 WIB
Mulai ada seruan untuk menggulingkan Partai Komunis di Tiongkok dimotori oleh mantan pesepakbola terkenal Hao Haidong. /.* /REUTERS

RINGTIMES BANYUWANGI- Cina meningkatkan kemampuan militer dan aktivitasnya di sekitar Laut China Selatan dan Timur.

Akibatnya, negara tetangga mulai terganggu dan ketegangan di kawasan Asia Timur dan Pasifik terus meningkat drastis.

Penguasaan kembali Hongkong dan Taiwan dalam One China Policy menjadi ambisi utama dalam menguasai kepulauan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Terbaru!, Rekomendasi 3 HP Gaming Memiliki Harga Murah Berspek Dewa

langkah tersebut mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari rakyat Hongkong maupun Taiwan.

Keduanya menolak untuk berada di bawah pemerintahan Republik Rakyat Cina (RRC) yang komunis.

Ketegangan bahkan sampai menyisihkan wali kota yang dikenal pro terhadap kebijakan Cina terhadan Taiwan.

Baca Juga: Terbaru!, Rekomendasi 3 HP Gaming Memiliki Harga Murah Berspek Dewa

Sebelumnya artikel telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul "Ketegangan Meningkat, Rakyat Taiwan 'Usir' Wali Kota Pro-Tiongkok yang Kalah Pemilu Presiden"

Dikutip Jurnal Presisi dari Pikiran-Rakyat.com dan New York Times, mantan Wali Kota Kaohsiung Han Kuo-yu akhirnya kalah dalam pemilu karena cenderung ramah pada Beijing.

Pertama, ia kalah di pemilihan presiden melawan Tsai Ing-wen yang begitu vokal menentang agresi Cina.

Beberapa bulan setelahnya, Han juga ternyata kalah saat mengikuti pemilu di kota pelabuhan paling selatan Taiwan, Kaohsiung.

Padahal, dua tahun lalu ia mampu menduduki posisi tersebut akibat ketidakjelasan politik dalam negeri di sana.

Baca Juga: Kesalahan Seseorang Saat Keramas Dapat Memicu Kerusakan Pada Rambut

Pemilu Wali Kota Kaohsiung memang sangat diperebutkan oleh partai-partai Taiwan karena bisa menjadi landasan sebelum naik ke pemilihan presiden.

Pemungutan suara yang digelar pada Sabtu 6 Juni 2020 ini merupakan pemilu ulang di kota tersebut.

Hasil mengejutkan itu menunjukkan sikap masyarakat Taiwan yang semakin keras terhadap Cina.

Ini adalah peristiwa penurunan wali kota pertama lewat pemilihan umum di Taiwan. Padahal, kewenangannya setara dengan gubernur negara bagian.

Baca Juga: Berikut 8 Macam Makanan untuk Meningkatkan Imunitas Para Lansia

Pemilu selanjutnya akan diadakan untuk mencari pengganti yang tepat bagi warga Kaohsiung.

Han sendiri berasal dari Partai Kuomintang yang berhadapan langsung dengan Tsai Ing-Wen dari Partai Demokratik Progresif.

Ia melaju ke kursi kepresidenan dan mengajukan ikatan yang lebih kuat dengan Cina disertai slogan 'Aman bagi Taiwan, Uang bagi Rakyat'.

Baca Juga: Berikut 8 Macam Makanan untuk Meningkatkan Imunitas Para Lansia

Menurutnya, hubungan baik dengan Cina akan mengurangi risiko konflik dan meningkatkan perekonomian negara.

Lawannya, Tsai bersikukuh melindungi kedaulatan negara yang bernama asli Republik Cina itu dan memenangkan pemilu pada Januari 2020.

Pelantikan Tsai Ing-Wen sebagai Presiden Taiwan kemudian dikecam oleh Cina karena prinsipnya yang terlalu keras pada Beijing. (Tim Jurnal Presisi)

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Jurnal Presisi PR

Tags

Terkini

Terpopuler