KABAR BAIK, Arab Saudi Pertimbangkan Tetap Gelar Haji 2020 dengan Jumlah Terbatas

9 Juni 2020, 13:45 WIB
ILUSTRASI pelaksanaan ibadah haji.* //PIXABAY/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah Arab Saudi dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menyelenggarakan ibadah haji 2020, tetapi dengan jamaah terbatas.

 

Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Senin (8/6/2020), otoritas Arab Saudi disebutkan dapat secara drastis membatasi jumlah jamaah haji tahun ini dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) lebih lanjut.

 

Dikutip RINGTIMES BANYUWANGI dari HAJINEWS.ID sebelumnya pada Maret lalu Pemerintah Arab Saudi meminta umat Muslim untuk menunda rencana haji dan terkait kontrak haji sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga: Inilah Upaya Yunani Bakar Masjid dan Kibarkan Bendera dalam Masjid

Arab Saudi juga telah menangguhkan penyelenggaraan umroh sejak pandemi mulai melanda negara itu.

Namun, dua sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan bahwa Saudi kini mempertimbangkan untuk mengizinkan haji tahun ini hanya dengan angka simbolis.

 

Dalam hal ini, ada pembatasan termasuk larangan bagi jamaah yang lebih tua dan adanya pemeriksaan kesehatan tambahan.

Baca Juga: Dikabarkan Alquran Palsu Terjemahan Surah Al-Maidah Diubah, Cek Fakta

Dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang Saudi mempertimbangkan untuk memungkinkan hingga 20 persen dari kuota jamaah haji reguler dari tiap-tiap negara.

Tiga sumber itu mengatakan kepada Reuters, dilansir Selasa (9/6), bahwa beberapa pejabat masih mendesak pembatalan haji, yang diperkirakan akan dimulai pada akhir Juli.

Namun demikian, kantor media pemerintah dan juru bicara Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi tidak memberikan komentar atas kabar tersebut.

Baca Juga: Ingin Chattingan dengan Do’i di PC? Berikut Cara Pakai WhatsApp Web

Setidaknya sekitar 2,5 juta jamaah dari seluruh dunia mengunjungi Tanah Suci Makkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya. Data resmi menunjukkan jamaah haji dan umroh sepanjang tahun telah menghasilkan sekitar 12 miliar dolar per tahun bagi Kerajaan Arab Saudi.

 

Analis memprediksi kontraksi ekonomi yang parah tahun ini. Dikatakan bahwa membatasi atau membatalkan haji akan makin menekan keuangan pemerintah yang terkena kejatuhan harga minyak dan juga karena dampak pandemi.

 

Kerajaan Arab Saudi telah menghentikan penerbangan bagi penumpang internasional pada Maret 2020 lalu. Selain itu, Arab Saudi memberlakukan kembali jam malam di Jeddah, kota tempat penerbangan haji mendarat, setelah adanya lonjakan infeksi Covid-19 di kota itu.

Baca Juga: Segmen wisata yang Paling Diminati di Gunung Merapi , Jeep Lava Tour

Pada 2019 sekitar 19 juta jamaah melaksanakan umroh, sedangkan sebanyak 2,6 juta jamaah melaksanakan haji.

Pemerintah Arab Saudi di bawah rencana reformasi ekonomi Putra Mahkota Muhammad bin Salman memang bertekad untuk meningkatkan kapasitas umroh dan haji menjadi 30 juta jamaah setiap tahun dan menghasilkan pendapatan sebesar 50 miliar riyal pada 2030.(Penulis: Galih Ferdiansyah)

 

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: hajinews.id

Tags

Terkini

Terpopuler