Lansia AS Cedera Otak Usai Didorong Polisi hingga Kepalanya Berdarah

12 Juni 2020, 12:00 WIB
Tagkap Layar video rekaman dua orng petugas kepolisian Kota Buffalo, New York, Amerika Serikat medorong pria lanjut usia.* /Twitter/@jpegjoshua

RINGTIMES BANYUWANGI - Beberapa waktu yang lalu, video mengenai anggota Kepolisian Kota Buffalo, New York, Amerika Serikat yang mendorong seorang kakek berusia 75 tahun sempat viral di media sosial.

Diketahui, sang kakek saat itu mengikuti aksi demonstrasi untuk menuntut keadilan dan kesetaraan ras di negara tersebut.

Kakek bernama Martin Gugino tersebut didorong hingga tergeletak dan kepalanya mengalami pendarahan lantaran terbentur trotoar.

Baca Juga: Begini Penjelasan Peneliti, Kucing Dikabarkan Dapat Tularkan Covid-19

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman New York Post, pengacara Martin, Kelly Zarcone mengatakan, akibat dari kejadian itu sang kakek mengalami cedera pada otak.

"Otak Martin Gugino cedera dan dia sudah menyadari akan hal itu sekarang," ujar Kelly kepada media setempat.

Kelly mengonfirmasi, Martin kini sedang lakukan terapi fisik untuk kesembuhan otaknya.

Baca Juga: Peneliti Ingatkan Bahaya Hand Sanitizer yang Dapat Picu Ledakan

"Dia melakukan terapi fisik, dia sangat berharap untuk segera sembuh dan menjalankan kehidupan new normal-nya," ucapnya.
Sementara dua petugas yang mendorong Martin kini sudah didakwa atas tuduhan melakukan penyerangan tingkat dua.

Dalam videonya tersebut, Martin diketahui mendekati kerumunan anggota Kepolisian Buffalo yang menggunakan pakaian anti huru-hara.

Kemudian, kedua anggota polisi tersebut mendorong Martin hingga terjatuh, lalu kepalanya mulai mengeluarkan darah karena mengalami benturan keras dengan trotoar.
Setidaknya ada 57 petugas Kepolisian Buffalo mengundurkan diri setelah dakwaan diberikan kepada dua rekannya, hal tersebut didasari tindakan solidaritas yang menurut mereka tidak bersalah.

Baca Juga: Viral! Karena Berbeda Pemilik, Ruben Akan Menggani Nama 'Geprek Bensu'

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Viral Usai Didorong Polisi hingga Kepalanya Berdarah, Pria Lansia di AS Kini Divonis Cedera Otak

Beberapa hari setelah kejadian tersebut, Presiden AS, Donald Trump menyebut, ada kemungkinan bahwa insiden itu merupakan rekayasa.

Bahkan, Trump menuduh jika kakek tersebut mungkin berperan sebagai provokator dari kelompok-kelompok Antifa di AS.
Menanggapi pernyataan tersebut Gubernur New York, Andre Cuomo mengaku geram dan meminta Trump agar segera meminta maaf.
Menurut Cuomo, tidak mungkin insiden yang menimpa Martin hanya sebuah rekayasa.

"Dia harus minta maaf untuk itu. Betapa ceroboh, betapa jahat, betapa kejamnya. Apa menurutmu itu direkayasa? Anda pikir darah yang keluar dari kepalanya direkayasa?" tegas Cuomo.

Baca Juga: Lia Ladysta Mengaku Dicecar 20 Pertanyaan Dugaan Coreng Nama Baik Syahrini

Seperti sudah diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, aksi brutal yang dilakukan Kepolisian Buffalo tersebut dilakukan saat demonstrasi, buntut dari kematian George Floyd yang akan memasuki hari ke-10.

Insiden tersebut terjadi di dekat gedung Balai Kota Buffalo, pada Kamis 4 Juni 2020.

Dalam video yang direkam oleh seorang reporter stasiun radio lokal, terlihat pria lansia berambut putih berjalan menghampiri kumpulan anggota kepolisan.

Baca Juga: Dokter Paru Indonesia Beberkan 5 Manfaat Posisi Tidur Miring ke Kanan

Beberapa petugas sempat berteriak kepada lansia tersebut untuk menjauh, kemudian seorang anggota mendorongnya dengan tongkat, lalu diikuti oleh satu anggota lain.
Saat lansia tersebut terjatuh dan kepalanya mengeluarkan darah, salah satu petugas kepolisian sempat mengecek kondisinya, namun rekan-rekan yang lainnya memerintahkan dirinya untuk menjauh dan memanggil petugas medis(Sarah Nurul Fatia).

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler