Akibat Ledakan di Beirut Lebanon, Tewaskan 100 Orang

5 Agustus 2020, 21:10 WIB
Petugas mengevakuasi korban di lokasi ledakan, gudang penyimpanan di Pelabuhan Beirut, Lebanon. /Reuters

RINGTIMES BANYUWANGI - Video amatir detik-detik video amatir ledakan di Beirut Lebanon viral di media sosial.

Dalam video tersebut, tampak di salah satu gedung api berkobar disertai dengan asapnya membumbung tinggi.

Beberapa detik, terjadi ledakan keras dan menyapu seluruh bangunan di sekitarnya.

Baca Juga: Ternyata Daun Singkong Punya Segudang Manfaat, Salah Satunya Mengobati Stroke

Gedung-gedung bertingkat yang terkena ledakan dahsyat itu pun langsung runtuh dan rata dengan tanah.

Peristiwa mengerikan tersebut direkam oleh seseorang dari kejauhan. Perekam video pun sempat panik saat terjadi ledakan dahsyat. Ia sempat berlari karena khawatir dampak ledakan sampai di tempatnya.

Ledakan di Kota Beirut, Lebanon menyebabkan 100 orang meninggal dunia dan lebih dari 4.000 orang terluka.

Ledakan yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 waktu setempat tersebut telah menyita perhatian dunia.

Baca Juga: Anak Anda Sulit Diatur? Berikut 3 Tips Mudah Supaya Anak Jadi Penurut

Kepala Palang Merah Lebanon George Kettaneh mengatakan bahwa jumlah korban pasti akan bertambah. Pasalnya, banyak yang masih terperangkap di rumah-rumah yang rusak akibat ledakan tersebut.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, Presiden Lebanon, Michel Aoun, mengatakan bahwa ledakan besar yang terjadi di Ibu Kota Beirut itu berasal dari sebuah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat.

Michael Aoun mengatakan bahwa ribuan ton amonium nitrat itu dilaporkan tersimpan secara tidak aman di sebuah gudang dekat pelabuhan Beirut selama kurang lebih enam tahun.

Ia menganggap penyimpanan amonium nitrat dalam gudang tersebut tidak dapat diterima dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Baca Juga: Tak Perlu Obat Kimiawi, Berikut Cara Mengatasi Kesemutan

Berita ini sebelummya telah terbit di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul Korban Tewas di Lebanon Jadi 100, Presiden: Kelalaian Penyimpanan Ribuan Ton Amonium Nitrat

Michael Aoun bersumpah akan menjatuhkan sanksi terberat terhadap pihak yang bertanggung jawab. Ia juga menetapkan status darurat nasional selama dua pekan terkait insiden di ibu kota ini.

Meski begitu, pihak berwenang sampai saat ini belum bisa memastikan penyebab gudang tersebut meledak.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut ledakan dahsyat di area dekat Pelabuhan Beirut Lebanon terlihat seperti sebuah serangan mengerikan.

“Amerika Serikat siap membantu Lebanon. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat Lebanon dan akan berada di sana untuk membantu,” ujar Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Rabu, 5 Agustus 2020.

Baca Juga: Ajarkan 5 Tips ini Agar Anak Anda Rajin Menabung

“Sepertinya (ledakan di Lebanon) ini adalah serangan mengerikan,” kata Trump.

Disebutkan juga bahwa Kedutaan Besar AS di Beirut merilis pernyataan yang menyarankan agar orang memakai masker dan tetap berada di dalam rumah.

Laporan awal menyatakan bahwa ada gudang kembang api. Kepala keamanan Lebanon, Abbas Ibrahim, kemudian menduga bahwa penyebab ledakan itu karena adanya bahan kimia mudah terbakar yang disimpan di sebuah gudang.

Namun, Menteri dalam negeri, Mohammed Fahmi, mengatakan amonium nitratlah yang menjadi penyebab ledakan itu.

Baca Juga: Berikut Ini Tips Mudah Mengatasi Kulit Terbakar Sinar Matahari

"Kalau penyebab ledakan itu kembang api, konyol,” kata Ibrahim.

"Tidak ada kembang api melainkan bahan yang sangat eksplosif dan saya tidak bisa meramalkan penyelidikan sepertinya ledakan itu terjadi di gudang bahan yang sangat eksplosif yang disita bertahun-tahun yang lalu,” katanya.***( Puji Fauziah / Pikiran Rakyat Bekasi)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler