Konsep Pernikahan Unik ‘Drive Thru’ Jadi Solusi di Tengah Pandemi

9 Agustus 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi Pernikahan pixabay /

RINGTIMES BANYUWANGI – Kali ini, konsep pernikahan yang dilakukan Yunita dan Karim bisa menjadi solusi bagi para pengantin yang bingung menggelar acara repsesi di tengah pademi Covid-19.

Acara repsesi drive thru atau layanan tersebut dilakukan tanpa turun dari kendaraan itu dianggap aman bila harus menggelar pernikahan di era normal baru ini. Pasalnya, konsep drive thru ini, para tamu undangan tidak sama sekali turun ketika menghadiri acara pernikahan, kerabat, teman atau rekan kerja.

"Jadi secara kontak fisik, konsep pernikahan ini sangat minim. Bahkan tidak ada," kata pemilik wedding organizer Khais Akbar ketika ditemui di kawasan Ruko Bekasi Town Square (Betos) Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Baca Juga: Lirik Lagu Pop Mahalini dan Nuca ; Aku Yang Salah

Bahkan tamu undangan sendiri saat datang ke acara repsesi cukup berada di dalam mobil. Bila hendak memberi salam kepada sang mempelai cukup membuka kaca mobil atau helm bagi mereka yang menggunakan roda dua.

Seperti artikel sebelumnya yang tayang di Warta Ekonomi dengan judul “Drive Thru Wedding, Solusi bagi Pernikahan di Tengah Pandemi”Khais mengaku cukup beruntung dengan adanya pademi virus corona atau Covid-19 ini. Konsepnya yang dirancang sejak tahun 2015 ini, akhirnya bisa diterapkan.

"Awalnya memang mencari-cari apa sih wedding drive thru di internet, ternyata sudah banyak juga yang menerapkan seperti Malaysia dan Singapura," ungkap dia.

Baca Juga: Beberapa Orang Tewas dalam Kebakaran Apartemen Di Ceko, Tersangka Telah Ditangkap

Setelah mengetahui hal tersebut, lantas dirinya meramu. Setelah begitu ada pesanan, maka persiapan pertama yang harus dilakukan adalah meninjau lokasi yang akan digunakan sebagai tempat repsesi.

Setelah tempat yang dimaksud sudah ditinjau, maka tahapan selanjutnya yakni mematangkan konsep. Proses ini, kata dia, membutuhkan waktu satu bulan. Karena sebagian pelanggan belum mengetahui pernikahan dengan konsep seperti ini.

"Kita beri pengetahui dulu, perkenalkan ke mereka agar sepakat," ujar dia.

Baca Juga: Sebuah Sekolah di AS Larang Siswanya Pakai Piyama Saat Belajar Online

Berdasarkan pengamatan di lokasi pernikahan Yunita dan Karim, tamu undangan hanya diperkanankan tetap di dalam mobil. Begitu tiba mereka sudah mendapatkan pelayanan dari panita.

Pelayanan itu, seperti mengisi buku tamu. Mereka hanya diminta menyebutkan nama. Begitu juga bila tamu undangan ingin memberikan kado atau amplop.

Para tamu undangan tinggal memberikan ke petugas, yang kemudian tamu undangan langsung bisa temu sapa dengan kedua mempelai atau orangtua mempelai. Mereka hanya diperkanankan untuk membuka kaca mobil.

Baca Juga: 55 Tahun Singapura, Sejarah Kedaulatan Macan Asia

Setelah bertemu sapa dengan kedua mempelai, mereka pun lantas kembali diberhentikan, untuk membawa bingkisan atau nasi kotak yang disediakan oleh panitia.

Adapun biaya konsep pernikahan literatur ini bisa mencapai Rp100-Rp150 juta. Adapun biaya biasa disesuaikan setelah tim WO telah mengetahui keinginan sang pemesan.

Seperti pernikahan yang dilakukan Yunita dan Karim, kata dia, konsep pernikahan ini memadukan konsep konvensional dengan drive thru yang ada di perusahan-perusahaan pelayanan mandiri.

Baca Juga: Marmer Travertine yang Unik, Semakin Kuno Semakin Indah

"Pernikahan kami perpaduan konvensional dengan drive thru, yang ada di perusahan pelayanan mandiri," ungkap mempelai pria Karim.***

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler