Didatangi Menhan Tiongkok, Jubir Prabowo, Dahnil Anzar: Kita Tidak Punya Pakta Pertahanan

10 September 2020, 15:30 WIB
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat dikunjungi Menteri Pertahanan China Wei Fenghe. /

RINGTIMES BANYUWANGIMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan dari Menhan China Wei Fenghe di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

Diketahui, pertemuan bilateral ini membahas sejumlah isu, seperti pencegahan Corona, Laut China Selatan, hingga pangkalan militer.

Menhan China beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma dengan menggunakan pesawat khusus AU PLA dari Beijing.

Baca Juga: Tak Hanya Berkarier Jadi Artis, Prilly Latuconsina Bisa Raup Rp114 Juta dari Upload di Instagram

Kunjungan Wei Fenghe juga disambut oleh Wamenhan RI Sakti Wahyu Trenggono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal Moch Fachrudin, Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari zonajakarta.com, kunjungan Wei ke Jakarta dikonfirmasi langsung juru bicara Prabowo, Dahnil Simanjuntak.

Kunjungan Wei dimaksudkan karena China sedang menyeimbangkan pengaruh Amerika Serikat di Asia Pasifik terutama Laut China Selatan (LCS).

Baca Juga: 11 Tips agar Pipi Tirus dengan Cepat dan Mudah, Salah Satunya Sering Tersenyum

Kunjungan Wei Fenghe mendahului rangkaian pertemuan virtual ASEAN yang akan berlangsung dari Rabu, 9 September hingga Sabtu, 12 September 2020.

Meskipun Indonesia tidak termasuk sebagai negara yang menggugat dalam sengketa LCS, namun Jakarta mengalami bentrokan dengan Beijing ketika kapal penangkap ikan China memasuki zona ekonnomi eksklusif (ZEE) di sekitar Kepulauan Natuna.

Indonesia juga menolak peta sembilan garis putus-putus (Mine Dash Line) yang digunakan China sebagai dasar untuk klaimnya di Natuna utara.

Baca Juga: Pembahasan Soal TVRI kelas 4-6 SD Kamis, 10 September 2020

Berita ini sebelumnya telah terbit di Zona Jakarta dengan judul Menhan Tiongkok Gigit Jari, Jubir Prabowo: Pangkalan Militer China, Nggak Mungkin Terjadi!

Indonesia kini sedang menghadapi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Indonesia juga beralih ke pembuat obat Tiongkok untuk mengamankan pasokan vaksin potensial dan terus menyambut investasi Beijing untuk pertumbuhan ekonomi.

Pada Senin (7/9/2020) kemarin, Wei memberi tahu PM Malaysia bahwa China bersedia bekerja sama dengan negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, untuk menjaga perdamaian di LCS.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Kartu Prakerja Gelombang 8, Simak Jadwal dan Syaratnya

Baca Juga: Jangan Lewatkan Kartu Prakerja Gelombang 8, Simak Jadwal dan Syaratnya

Baca Juga: Jangan Lewatkan Kartu Prakerja Gelombang 8, Simak Jadwal dan Syaratnya

Dia menambahkan bahwa menjaga stabilitas di LCS adalah tanggung jawab bersama antara China dan Malaysia, seperti dilaporkan kantor berita resmi Xinhua.

Wei juga bertemu dengan Menhan Malaysia Ismal Sabri Yaakob dan mengatakan China berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pertahanan antara kedua negara dan terus memajukan hubungan militer.

PM Malaysia mengatakan negaranya bersedia bekerja sama dengan China untuk memperkuat kerja sama bilateral di semua bidang termasuk pertahanan, pendidikan, ekonomi, dan perdagangan.

Baca Juga: 3 Cara Membuat Cireng yang Enak, Gurih, dan Mudah

"Kunjungan Wei ke Malaysia tidak mengherankan karena China meningkatkan diplomasi pertahanannya di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, kata Zachary Abuza, seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam masalah keamanan Asia Tenggara di National War College yang berbasis di Washington, AS.

Sementara itu, dikutip Zonajakarta.com dari RRI, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menegaskan kepada Menhan ChinaWei Fenghe, bahwa terkait pangkalan militer Tiongkok di Indonesia, pemerintah RI sangat tegas.

Menhan Prabowo tegas bersikap tidak akan ada pakta pertahanan dengan siapapun.

Baca Juga: Tak Ada Pengawasan Orang Tua, Gadget dapat Merusak Perkembangan Otak Anak

Karena doktrin sikap politik Indonesia adalah bebas aktif, sehingga tidak punya pakta pertahanan dengan negara manapun.

 

"Kalau tentang pangkalan militer China, sikap Indonesia sudah terang benderang. Sikap Menhan terang, Menlu juga kemarin sudah menyampaikan hal yang sama. Itu kan nggak mungkin terjadi ya, karena doktrin sikap politik bebas aktif kita, termasuk dalam hal pertahanan kita tidak punya pakta pertahanan dengan siapapun," ucap Juru Bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2020).(Lusi Nafisa/Zona Jakarta).***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler