China Kirim Armada Tempur Udara Akibat Kapal AS Destroyer USS Barry Lintasi Selat Taiwan

16 Oktober 2020, 13:43 WIB
USS Barry /defpost.com

RINGTIMES BANYUWANGI – Kapal Amerika Serikat (AS) berjuluk Destroyer berpeluru kendali USS Barry dikabarkan terlihat melintasi Selat Taiwan pada Rabu 14 Oktober 2020.

Angkatan Laut AS itu bakal memicu kemarahan dan diduga akan buat Beijing ngamuk karena China telah mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut.

Destroyer USS Barry merupakan kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke yang melayani Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). 

Kapal USS Barry yang melintasi Selat Taiwan tersebut adalah salah satu dari puluhan USS Barry yang telah dimiliki AS.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Glamedianews.com dengan judul Destroyer USS Barry Lintasi Selat Taiwan: Panas, China Kirim Armada Tempur Udara

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Kolonel senior Zhang Chunhui, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan bahwa militer China mendesak Amerika Serikat agar berhenti terlibat dalam retorika dan tindakan memicu hal negatif terkait Selat Taiwan pada Kamis, 15 Oktober 2020.

Melansir People's Daily, pada hari Rabu, kapal perusak berpeluru kendali USS Barry transit melalui Selat Taiwan. Komando Teater Timur PLA mengirim unit maritim dan Angkatan Udara untuk memantau seluruh bagian kapal, kata Zhang.

"Baru-baru ini, AS secara rutin mengirimkan pesan yang salah kepada pasukan separatis Taiwan, dan telah merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," katanya.

"Kami dengan sungguh-sungguh memperingatkan AS untuk berhenti menimbulkan masalah di Selat Taiwan dengan retorika dan tindakannya," katanya.

Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Geram, Petinggi KAMI Diperlakukan Layaknya Kriminal oleh Polisi

Komando Teater Timur PLA akan tetap waspada, dan dengan tegas akan menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah, serta perdamaian dan stabilitas di wilayah Selat Taiwan, tambahnya.

Mengutip Global Times, transit kapal perusak USS Barry di Selat Taiwan bergerak maju dengan penjualan senjata terbaru ke Taiwan, yang menurut para ahli menampilkan senjata serangan dibanding bersifat defensif.

Sebelum insiden ini, Global Times memberitakan, kapal perusak USS John S. McCain memasuki perairan Kepulauan Paracel di Laut China Selatan yang diklaim China sebagai pulau miliknya.

China menyebut Kepulauan Paracel dengan nama Kepulauan Xisha. Namun, Vietnam juga mengklaim gugusan pulau ini sebagai milik mereka.

Baca Juga: Fadli Zon Ditantang Mundur dari Gerindra, Denny Siregar: Itu Namanya Laki, Bukan Ikan Buntal

Komando Teater Selatan Tentara PLA menyatakan, kehadiran USS John S. McCain di perairan Kepulauan Paracel pada Jumat pekan lalu tanpa melalui persetujuan China.

"Kami peringatkan serta diberitahu untuk pergi oleh Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat," kata Kolonel Senior Zhang Nandong, juru bicara Komando Teater Selatan PLA, seperti dilansir Global Times.

Spesifikasi USS Barry

Melansir Military Factory, USS Barry memiliki panjang 153,9 meter, lebar 20,1 meter, dan tinggi 9,4 meter. Bobot permukaan kapal perang itu mencapai 7.000 ton dan dapat menampung 280 personel.

USS Barry menggunakan empat mesin General Electric LM2500-30 turbin gas yang dapat memuntahkan 100.000 tenaga kuda. Dengan mesin itu, USS Barry dapat bergerak dengan kecepatan 35 knot dengan jangkauan hingga 8 ribu kilometer.

Baca Juga: Kenali Norovirus, Wabah Baru di China yang Kabarnya Menghebohkan Dunia

USS Barry dilengkapi dengan peralatan pemrosesan dan senor modern, seperti sistem radar 3 dimensi AN SPY-1D, sonar array AN SQS-53C, Tactical Towed Array (TTA) AN SPS-19, AN SPS-67(V)2, dan AN SPS-73(V)12.

Fungsi anti-kapal selam kapal itu didukung oleh sistem AN SQQ-28 'LAMPS III' yang dikolaborasikan dengan helikopter Angkatan Laut Anti-Submarine Warfare (ASW) yang dibawa di atas kapal. USS Barry bisa mengangkut satu Sikorsky SH-60 Sea Hawk di dek penerbangan berbasis buritan.

Dari segi persenjataan, USS Barry dilengkapi dengan berbagai persenjataan. Misalnya, dua peluncur rudal vertikal yang rudal RIM-156 SM-2, BGM-109 Tomahawk, dan RUM-139 VL-ASROC.

RIM-156 SM-2 didukung oleh sistem tempur terintegrasi AEGIS yang canggih dan merupakan rudal anti-pesawat yang juga dapat digunakan sebagai pencegah kapal permukaan.

Baca Juga: Kenali Norovirus, Wabah Baru di China yang Kabarnya Menghebohkan Dunia

Tomahawk dikenal sebagai rudal jelajah yang dapat menyerang target di darat. Sedangakan RUM-139 adalah rudal anti-kapal selam.

Selain rudal, USS Barry juga dilengkapi Mark 45 5" 54 cal (127mm) yang ada di dek depan. Sedangkan untuk mengatasi ancaman udara, USS Barry mengandalkan dua unit Phalanx Close-In Weapon Systems (CIWSs) hingga senapan mesin.

Tersedia juga tiga peluncur torpedo untuk mendukung misi anti kapal selam. Empat buah  senapan mesin berat juga tersedia di kapal itu.

Melansir US Carriers, USS Barry (DDG-52) yang diketahui melintasi Selat Taiwan diluncurkan pada tahun 1991 dan beroperasi untuk USN pada tahun berikutnya. Sejak saat itu, USS Barry telah menjalani berbagai latihan dan misi, salah satunya di Timur Tengah.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler