Sebut Mata Duitan, WHO Sindir Pembuat Vaksin Covid-19 Tak Berhati Nurani

- 19 Januari 2021, 20:40 WIB
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. //WHO

WHO mendapatkan informasi bahwa banyak tenaga kesehatan dan orang lanjut usia di negara berkembang dan negara miskin harus membayar jika hendak divaksinasi dengan harga yang sangat tinggi.

Tak hanya mahal, ketersediaan stock vaksin Covid-19 di berbagai negara miskin tersebut pun terbatas sehingga tak semua bisa mendapatkannya.

Tedros menyebutkan jika ada sebuah negara miskin yang hanya diberikan 25 dosis vaksin Covid-19 dan sisanya sebanyak jutaan dosis mengalir pada sebagian besar negara maju dengan orang-orang kaya didalamnya.

Tedros menyayangkan tindakan negara maju dan kaya yang berlebihan dalam mengambil prioritas jatah vaksin Covid-19 sedangkan vaksin Covid-19 harus terbagi dengan rata juga ke beberapa wilayah negara.

Baca Juga: Gubernur AS Ungkap Trump Penipu, Katakan Ingkari Distribusi Vaksin Covid-19

Ia menjelaskan jika vaksin Covid-19 nantinya akan cukup dan tersedia bagi semua orang. Hal ini juga didukung dengan program Vaccine Global Access (COVAX) dimana WHO akan mendukung jaminan ketersediaan vaksin Covid-19 di seluruh negara maju, berkembang, kaya maupun negara miskin.

Upaya COVAX ini digulirkan WHO dengan tindakan pengamanan total 2 triliun vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan WHO di berbagai negara yang kekurangan ketersediaan di Februari 2021 nanti.

Tak sampai disitu, Tedros juga memberikan sindirannya pada pembuat vaksin Covid-19 yang memberi prioritas tinggi pada negara kaya untuk membeli vaksinnya dan menuding melakukan banyak penundaan ketika WHO meminta vaksin untuk mendukung COVAX yang nantinya akan diamankan WHO dan dikirimkan ke berbagai negara yang memerlukan vaksin Covid-19 tersebut.***

Halaman:

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Huff Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah