China Selamatkan 11 Penambang yang Terjebak Selama 14 Hari di Bawah Tanah Usai Ledakan

- 24 Januari 2021, 19:48 WIB
kisah china selamatkan 11 penambang
kisah china selamatkan 11 penambang /Twitter @CDAfricaNews

RINGTIMES BANYUWANGI – Kisah China selamatkan 11 penambang setelah terjebak selama 14 hari di bawah tanah berlangsung haru.

Pasalnya para penambang ini sudah terjebak sekian lama. Para penyelamat harus memberikan support makanan lewat lubang kepada para penambang.

Seorang pekerja dinyatakan tewas setelah terluka parah pada ledakan awal karena menderita cedera kepala dan jatuh koma.

Sebelas pekerja yang terperangkap selama dua minggu oleh ledakan di dalam tambang emas China dibawa ke permukaan dengan selamat pada hari Minggu, 24 Januari 2021, termasuk satu orang penambang yang tewas.

Sedangkan satu dari ke sebelas penambang ini tampak lemah dan harus di bantu oleh penyelamat, selain itu, tujuh orang dinyatakan sehat dan mampu berjalan sendiri ke ambulan.

Baca Juga: 8 Kecelakaan Tragis Pesawat Di Indonesia, Salah Satunya Memakan 222 Korban Jiwa

Dalam upaya penyelamatan, tim penyelamat China mengebor poros baru untuk membebaskan penambang yang terjebak dalam area pertambangan tersebut.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Aljazeera pada tanggal 24 Januari 2021, sebuah tambang emas di China meledak pada Minggu, 10 Januari 2021 lalu di Kota Xicheng, Provinsi Shandong Timur.

Ledakan tambang emas di China menjebak 22 pekerja di bawah tanah. Setelah 12 orang dibawa keluar, nasib 10 orang lainnya yang berada di bawah tanah yang saat itu tidak diketahui.

Pihak berwenang telah menahan manajer tambang karena menunda pelaporan kecelakaan tersebut. Tim penyelamat telah berjuang melawan kondisi sulit untuk membantu para pekerja.

Baca Juga: Letusan Gunung Berapi Terbesar dalam Sejarah Dunia, 2 Diantaranya Ada di Indonesia

Rekaman penyiar dari negara tersebut menunjukkan gerbong lift kecil diangkat ke permukaan dengan bor besar, ditemani oleh petugas penyelamat.

Para penyelamat mencoba untuk melebarkan salah satu poros agar pada akhirnya memungkinkan para pekerja untuk dibawa ke permukaan.

Kontak pertama kali dilakukan seminggu lalu dengan kelompok 11 penambang yang terperangkap di bagian tambang sekitar 580 meter (1.900 kaki) di bawah permukaan.

Tim penyelamat telah menurunkan makanan, obat-obatan dan perbekalan lainnya melalui beberapa lubang "penyelamat" yang dibor ke bawah tanah.

Baca Juga: Joe Biden Akan Segera Izinkan 6 Negara Muslim yang Sebelumnya Dilarang Masuk ke AS

Detektor kehidupan dan larutan nutrisi telah diturunkan ke bagian lain tambang untuk menemukan penambang lain yang hilang.

Akan tetapi, harapan hidup nampaknya berkurang untuk penambang lain yang terperangkap karena kabar mereka belum terdengar sejak ledakan.

Kecelakaan pertambangan sering terjadi di China, di mana industri memiliki catatan keselamatan yang buruk dan peraturan seringkali ditegakkan dengan lemah.

Baca Juga: Usai Menerima Vaksin Covid-19 Pfizer, 29 Lansia di Norwegia Meninggal Dunia

Pengawasan yang meningkat telah meningkatkan keselamatan di industri pertambangan China, yang biasanya menyebabkan 5.000 kematian per tahun.

Namun, permintaan batu bara dan logam mulia terus meningkat memicu penambangan yang harus terus dilakukan. Bahkan ada dua kecelakaan di Chongqing tahun lalu menewaskan 39 penambang.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah