Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Kamis lalu, China memperingatkan Taiwan setelah peningkatan kegiatan militer baru-baru ini di dekat pulau itu, dan mengatakan bahwa “kemerdakaan berarti perang.”
Taiwan yang diklaim China seagai wilayahnya, melaporkan adanya jet tempur dan pembon China telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya pulau itu selama akhir pekan, sehingga memicu kekhawatiran di Washington.
Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!
China percaya bahwa pemerintahan Taiwan yang telah terpilih secara demokatis sedang menggerakkan pulau tersebut menuju deklarasi kemerdakaan formal, meskipun Presiden Tsai Ing-wen telah berulang kali mengatakan bahwa mereka sudah menjadi negara kemerdekaan bernama Republik China.
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Aljazeera.com, Jumat 29 Januari 2021, juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian yang tak terpisahkan dari China.
“Kegiatan militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di Selat Taiwan merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan, dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional,” katanya.
Baca Juga: Pesawat Tempur China Lakukan 'Serangan' Besar-Besaran, Taiwan Balas Kerahkan Rudal
“Mereka adalah respons serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan ‘kemerdekaan Taiwan’,” tambahnya.
Seerangan China ke Taiwan bertepatan dengan kelompok pertempuran kapal induk AS yang memasuki Laut China Selatan yang disengketakan untuk mempromosikan ‘kebebasan laut.’
