Joe Biden Memperpanjang Status untuk Melindungi Imigran Suriah di AS

- 1 Februari 2021, 18:00 WIB
Joe Biden Memperpanjang Status Untuk Melindungi Imigran Suriah di AS
Joe Biden Memperpanjang Status Untuk Melindungi Imigran Suriah di AS /instagram.com/@joebiden

RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintahan Presiden Joe Biden pada hari Jumat memperpanjang bantuan deportasi untuk beberapa ribu imigran Suriah yang tinggal di Amerika Serikat.

Sebuah langkah awal yang sejalan dengan platform pro-imigrannya yang lebih luas. Juga sesuai dengan janji yang disampaikan Joe Biden pada saat menjadi presiden terpilih.

Penjabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri David Pekoske mengatakan status perlindungan sementara, yang dikenal sebagai TPS.

Baca Juga: Usai Menerima Vaksin Covid-19 Pfizer, 29 Lansia di Norwegia Meninggal Dunia

Status perlindungan akan diperpanjang selama 18 bulan. Hal itu ditetapkan akan kedaluarsa pada 31 Maret 2021.

Tindakan ini memungkinkan lebih dari 6.700 warga negara Suriah yang memenuhi syarat (dan individu tanpa kewarganegaraan yang terakhir tinggal di Suriah).

Untuk mempertahankan TPS mereka hingga September 2022 dan memungkinkan sekitar 1.800 individu tambahan untuk mengajukan aplikasi awal untuk mendapatkan status tersebut.

Status sementara memungkinkan warga negara asing untuk tinggal di AS jika mereka tidak memiliki izin tinggal resmi lain dan berasal dari negara yang memenuhi kriteria tertentu yang membuatnya berbahaya untuk kembali.

Baca Juga: 10 Orang Paling Dicari Di Google, Salah Satunya Wakil Presiden Wanita Pertama AS Asal India

Urutan pembaruan mencakup warga Suriah dan orang-orang tanpa kewarganegaraan lain yang terakhir tinggal di sana.

Pekoske mengatakan Suriah terus memenuhi kriteria itu karena perang saudara. Dia mengutip faktor-faktor yang mencakup sasaran warga sipil yang disengaja, penggunaan senjata kimia, dan kelangkaan makanan dan air.

Joe Biden, yang menjabat pada 20 Januari, telah berjanji untuk melakukan pendekatan yang lebih ramah kepada pengungsi dan imigran. Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Al Jazeera pada 1 Februari 2021.

Baca Juga: China Selamatkan 11 Penambang yang Terjebak Selama 14 Hari di Bawah Tanah Usai Ledakan

Sikap tersebut kontras dengan kebijakan garis keras mantan Presiden Republik Donald Trump, yang membatalkan banyak perlindungan kemanusiaan.

Trump sebagian besar berusaha untuk menghentikan pendaftaran dalam program TPS untuk imigran dari Amerika Tengah dan negara lain secara bertahap, tetapi terhalang oleh tantangan hukum.

Terlepas dari sikapnya yang keras, pemerintahannya dua kali memperpanjang perlindungan untuk warga Suriah.

Hal itu dilakukan karena konflik bersenjata yang sedang berlangsung dan akses terbatas ke perawatan medis di negara itu.

Baca Juga: 13 Ucapan Bung Karno yang Berhasil Membakar Semangat Bangsa Indonesia hingga Sekarang

Trump, bagaimanapun, tidak mengizinkan pelamar baru ke dalam program tersebut. Apalagi Trump juga melarang beberapa negra muslim lainnya untuk masuk AS.

Joe Biden juga berjanji untuk memberikan TPS kepada imigran dari Venezuela karena kondisi ekonomi di negara itu.

Meskipun Trump telah mendahului langkah itu dengan memberikan perlindungan melalui program serupa sebelum dia meninggalkan jabatannya. Tapi kali ini Joe Biden yang akan melakukannya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah