Kelalawar itu tinggal di sebuah tambang dan dilabeli RaTG13 oleh peneliti.
Kemudian Wiesendager menyebutkan jika kelalawar hidup pada 1.200 mil dari Wuhan, yang menunjukkan kemungkinan kecil virus itu terbawa ke kota.
Ilmuwan WHO pula menunjukkan dalam laporannya jika kontak antara kelalawar dan manusia di sekitar Wuhan amat jarang terjadi sehingga ia menyakini hal itu adalah bukti yang menguatkan jika Covid-19 berasal dari kebocoran virus di laboratorium.***