RINGTIMES BANYUWANGI - Deepfake, sebuah aplikasi Sensity AI yang berisi foto atau video yang bisa diubah dengan wajah orang lain.
Namun hal ini banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil wajah orang-orang di media sosial dan diubah dengan wajah atau video pornografi.
Bertahun-tahun aktivis berjuang untuk melindungi korban kekerasan seksual berbasis gambar atau deepfake akhirnya akan menemukan titik terang, dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Technologyreview tanggal 20 Februari 2021.
Baca Juga: Ilmuwan Jerman Beberkan Bukti Covid-19 Bocor Dari Laboratorium Wuhan, Yakin Hingga 99,9 Persen
Helen Mort tidak percaya apa yang dia dengar. Ada foto telanjang dirinya terpampang di situs porno, kata seorang kenalannya.
Tapi tidak pernah dalam hidupnya dia mengambil atau berbagi foto intim. Pasti ada kesalahan ketika akhirnya dia mengumpulkan keberanian untuk melihat, dia merasa takut dan terhina.
Helen Mort, seorang penyair dan penyiar di Sheffield, Inggris, menjadi korban Deepfake pornografi palsu.
Baca Juga: Game Paus Biru, Permainan yang Mampu Mendorong Orang untuk Bunuh Diri
Hal yang paling mengejutkannya adalah foto-foto itu berdasarkan foto, bertanggal antara 2017 dan 2019.
Foto yang diambil dari akun media sosial pribadinya, termasuk profil Facebook yang telah dia hapus.