WHO Sebut Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, tapi Virus Akan Tetap Ada

- 23 Februari 2021, 13:00 WIB
WHO prediksi pandemi Covid-19 akan berakhir di awal tahun 2022
WHO prediksi pandemi Covid-19 akan berakhir di awal tahun 2022 /Pixabay/Fernandozhiminaicela

RINGTIMES BANYUWANGI – Awal 2020 merupakan permulaan tahun yang cukup berat bagi dunia karena pandemi Covid-19 yang menyebar secara massif.

Tak tanggung-tanggung, penyebaran virus corona sempat melumpuhkan segala aspek tatanan negara-negara di dunia.

Pandemi Covid-19 telah menewaskan jutaan umat manusia di seluruh dunia, hingga dampaknya begitu besar terhadap kehidupan.

Virus yang bermula dari Wuhan, China tersebut hingga kini masih diupayakan penekanan penyebaran dengan menciptakan berbagai kebijakan baru dalam aspek kesehatan.

Pada tahun 2020 lalu, penyebaran virus corona diprediksi akan menurun pada tahun 2021. Namun, hingga kini penyebarannya memang masih ada, tapi dalam jumlah yang bisa ditekan.

Baca Juga: Bukan Belanjaan, Kotak-kotak Oranye Ini Berisi Bantuan untuk Korban Banjir di Subang dan Karawang

Terlebih, penyaluran vaksin pun sudah dilakukan sejumlah negara-negara di dunia guna mencegah Covid-19 merebak.

Sejumlah pakar ahli dari berbagai golongan pun turut memprediksi dan sebagian meyakini kapan virus mematikan ini bisa dikendalikan dan tekan.

Terbaru, Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge mengatakan bahwa dirinya meyakini pandemi Covid-19 akan berakhir pada awal 2022.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Sebut Skenario Terburuk Telah Terlewati, WHO Yakin Pandemi Covid-19 Akan Berakhir di Awal 2022

Hans Kluge mengatakan kepada media publik Denmark DR bahwa Covid-19 masih akan lazim pada 2021, tetapi akan lebih mudah dikelola jika dibandingkan pada 2020.

Baca Juga: Ungkap Harus Terbiasa Dengan Corona, Mbak You : Pandemi Covid-19 Tak Akan Berakhir

Kluge mengungkapkan bahwa skenario terburuk sekarang sudah berakhir dan ada lebih banyak informasi mengenai virus dibandingkan pada 2020, ketika pertama kali menyebar.

Dirinya memperingatkan bahwa tidak ada yang bisa mengetahui masa depan pandemi Covid-19 sebelumnya.

"Akan terus ada virus, tapi menurut saya pembatasan tidak diperlukan. Ini pesan yang optimis," katanya seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Kluge mengatakan mutasi adalah normal dan virus mencoba untuk beradaptasi dengan orang yang terinfeksi, tetapi penyebaran mutasi yang cepat menjadi perhatian mereka.

Dirinya menambahkan bahwa WHO tengah memantau dengan cermat keefektifan vaksin yang dikembangkan untuk melawan Covid-19 karena jenis virus yang cepat menyebar.

Baca Juga: Ciri Baru Terpapar Covid-19 Menurut IDI, Jangan Sepelekan Sariawan!

Kluge mengatakan vaksin dapat diubah berdasarkan mutasi baru jika diperlukan dan tidak harus diproduksi dari awal.

Menurutnya, mutasi tidak akan membuat virus di luar kendali, tetapi mencatat bahwa negara-negara yang sistem perawatan kesehatannya sudah di bawah tekanan bisa berada di bawah tekanan yang lebih besar, sehingga perlu untuk menanggapi mutasi dengan sangat serius.

Kluge mencatat bahwa masalah terbesar akan muncul ketika orang-orang yang telah divaksinasi berada di lingkungan yang sama dengan yang tidak, sehingga penjadwalan menjadi faktor yang sangat penting.***(Billy Mulya Putra/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x