Kondisi Bumi Memburuk, Bill Gates Beride Blokir Matahari Menyinari Bumi

- 27 Maret 2021, 16:50 WIB
Bill Gates.
Bill Gates. /Instagram.com/@thisisbillgates

RINGTIMES BANYUWANGI – Sebelumnya Bill Gates pernah meramalan jika dunia akan berada dalam masa pandmei. Hal itu diungkapnya tahun 2015 silam dan menyebut manusia tak akan siap dengan pandemi.

Kemduian Covid-19 menyerang dunia di tahun 2020 tepat 5 tahun setelah kekhawatiran Bill Gates. Seja saat itu, banyak ornag yang menanti rencana dan pernyataan dari pendiri Microsoft itu.

Kini Bill Gates memiliki ide ‘gila’ dnegan rencananya menangani pemasanan global lewat cara menghalangi sinar matahari ke bumi.

Rencananya itu berkaitan dengan kekhawatirannya soal pemasanan global yang kian membuat bumi hancur.

Baca Juga: Pandemi Berikutnya? Bill Gates Rilis 16 Penyakit Mematikan Menanti Manusia

Sebelumnya, Bill Gates juga berencana membuat dunia konsumsi daging sapi sintetis serta berpendapat jika Bitcoin buruk bagi planet bumi.

Kemudian idenya untuk menghalangi sinar matahari memancar ke bumi itu berencana mengurangi efek perubahan iklim seperti studi yang akan datang dari Program Penelitian Geoengineering Surya Universitas Harvard yang didukung Bill Gates yang bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan memblokir sinar matahari dari mencapai permukaan planet bumi.

Dukungan Bill Gates pada rencana besar bagi masa depan bumi itu mengacu pada teknologi yang bisa mengubah kualitas fisik bumi pada skala yang paling besar.

Rencana memblokir sinar matahari masuk ke bumi itu menjadi teknologi yang sangat ekstrim.

Beberapa pendekatan ditemukan untuk memblokir sinar matahari menembus bumi agar tidak sampai ke permukaan atau atmosfer bumi ditandai di bawah payung istilah "rekayasa geo surya." Metode yang paling umum melibatkan pemantulan sinar matahari dari planet melalui partikel aerosol di atmosfer, tetapi ini hanyalah ide pinggiran sampai baru-baru ini.

Baca Juga: Bumi Semakin Memburuk, Bill Gates: Suhunya Terus Naik

Memblokir sinar matahari hanya akan menjadi pilihan terakhir saat bumi susah melawan perubahan iklim.

Peneliti Harvard itu memiliki rencana agar eksekusi dari pemblokiran cahaya matahari bisa terjadi.

"Kami berencana menggunakan balon ketinggian untuk mengangkat paket instrumen sekitar 20 km (12,42 mil) ke atmosfer. Setelah terpasang, sejumlah kecil material (100 g hingga 2 kg) akan dilepaskan untuk membuat massa udara yang terganggu kira-kira panjangnya satu kilometer dan diameter seratus meter, " kata peneliti di Harvard.

Baca Juga: Sindir Bitcoin 'Merusak Bumi', Bill Gates: Bitcoin Buruk Untuk Planet Kita

"Kami kemudian akan menggunakan balon yang sama untuk mengukur perubahan yang dihasilkan pada massa udara yang terganggu termasuk perubahan dalam kerapatan aerosol, kimia atmosfer, dan hamburan cahaya," lanjutnya.

Dunia tengah mencari jalan untuk membuat perubahan dan krisis iklim bisa ditangani dengan baik.

"Secara global, 2015-2019 adalah 5 tahun terpanas dalam catatan instrumental," kata Peneliti Chris Field, dalam studi NASEM. "Pembentukan komite studi ini merupakan salah satu tanggapan terhadap kebutuhan untuk memahami berbagai pilihan untuk menangani krisis iklim," ujarnya.***

 

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Interesting Engineering


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x