“Tapi mereka mengakui maaf itu salah tembak, salah sasaran,” katanya.
Kemudian Dina Sulaeman juga mragukan kecanggihan teknologi militer AS yang dinilainya canggih namun salah sasaran.
“Tapi kemudia, masa secanggih itu Amerika Serikat bisa salah sasaran, kan yang harusnya dibombardir kan ISIS?,” pungkasnya.
Menurutnya, data jelas menunjukkan jika aliran senjata ISIS juga didanai oleh Amerika Serikat.
“Banyak penelitian di berbagai lembaga riset internaisonal yang menemukan keanehan atau kejanggalan mengenai banyak senjata yang diimpor oleh negara teluk, yang tidak memakai senjata Eropa Timur. Negara teluk kan memakai senjata dari Eropa Barat, tapi mereka mengimpor senjata besar-besaran dari eropa timur, dan ternyata jatuh ke tangan teroris di Suriah,” jelasnya.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Kembar Menghantam Jantung Ibu Kota Irak, Jiyad: ISIS Masih Aktif
“Artinya, negara Amerika Serikat dan negara-negara di teluk itu men-supply senjata kepada pada teroris di Suriah,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Deddy Corbuzier mempertanakan tujuan dari Amerika Serikat melakukan prmainan di dua kaki itu apakah benar untuk menguasai negara tujuannya.
“Apa ini memang dibuat sama Amerika agar mereka bisa menguasai negaranya,” tanya Deddy Corbuzier.
“Sangat mungkin, karena rekam jejak Amerika Serikat memang pernah melakukan hal semacam itu,” kata Dina Sulaeman.