Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Warganet sempat dihebohkan sejumlah wanita yang tengah telanjang di sebuah gedung pencakar langit.
Terdapat sekitar 40 wanita tengah telanjang di sebuah balkon gedung pencakar langit di Ukraina mengatakan sedang berjemur.
Dianggap tidak senonoh, 40 wanita telanjang yang banyak beredar di media itu akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian di Marina Dubai Uni Emirat Arab (UEA).
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: Warga Bandung Dibikin Geger Video Porno Berdurasi Tiga Menit Plus Melalui WhatsApp
Baca Juga: 10 Ciri Orang Kecanduan Porno, Sifatnya Jadi Mudah Marah
Tak hanya menahan 40 wanita yang berpose telanjang, polisi juga mengamankan barang bukti berupa foto-foto vulgar dari aksi sejumlah wanita tersebut.
Menurut keterangan yang didapat, 40 wanita yang telanjang tersebut disebut sedang melakukan syuting untuk saluran video porno milik Israel.
Seperti yang pernah diterbitkan sebelumnya dalam Zonapriangan-Pikiranrakyat.com dengan artikel yang berjudul 40 Wanita Telanjang di Atas Balkon Gedung Pencakar Langit Ternyata Berasal dari Ukraina
Baca Juga: Waspadai 5 Tanda ini Tunjukkan Wanita Tampak Lebih Tua dari Sebenarnya
Baca Juga: 5 Gejala Serangan Jantung pada Wanita, Bukan Nyeri Dada
Baca Juga: 5 Kebiasaan Wanita yang Sebabkan Kanker Lambung Hingga Penuaan Dini
Mereka terancam hukuman penjara maksimal enam bulan, sesuai undang-undang yang berlaku di UEA.
Sebelumnya, rekaman wanita yang berpose telanjang menjadi viral saat ada seseorang merekamnya dari gedung sebelah.
Sementara barang bukti yang disita polisi, menunjukan ada empat wanita terlihat membungkuk di atas sofa abu-abu mewah.
Foto lain menunjukkan kelompok itu membelakangi kamera di balkon, memamerkan tubuh telanjang mereka ke lingkungan kelas atas kota Marina.
Nama-nama perempuan tersebut belum dirilis ke publik tetapi diketahui semua 40 ditangkap atas tuduhan pesta pora publik.
Dikutip Daily Star, Polisi Dubai mengatakan kelompok itu "muncul dalam video tidak senonoh", yang diyakini berasal dari situs porno Israel.
Perusahaan telekomunikasi milik negara saat ini memblokir akses ke situs web pornografi utama.
Radha Stirling, Direktur dan Pendiri Detained in Dubai, mengatakan kepada Metro: "Awalnya kami diberitahu bahwa itu adalah situs web dewasa AS cabang Israel."
"Belakangan kami mendengar bahwa itu adalah saluran porno milik Israel," tambahnya.
Detained in Dubai adalah organisasi yang berbasis di London yang mengklaim dianggap sebagai otoritas internasional pada hukum UEA.
Selain penjara, mereka yang terlibat menghadapi denda sekitar £ 1.000 karena melanggar undang-undang kesusilaan publik di Uni Emirat Arab.***(Parama Ghaly/Zonapriangan-Pikiranrakyat.com)
