Anggota ISIS Bunuh Ibunya di Depan Umum, Ferdinand Hutahaean: Sinting

- 11 April 2021, 20:10 WIB
Al Khansaa, Brigade Perempuan Jihadis Berani Mati Bentukan ISIS
Al Khansaa, Brigade Perempuan Jihadis Berani Mati Bentukan ISIS /mesbar.org

RINGTIMES BANYUWANGI – Ferdinand Hutahaean kembali mengomentari anggota ISIS yang membuh ibu kandungnya sendiri karena mencoba meminta untuk menjauhi ISIS.

Anggota militan ISIS terseut tega membunuh ibunya alias mengeksekusi ibunya sendiri di alun-alun terbuka di ‘Ibukota ISIS’, Raqa, di Suriah.

Eksekusi itu terjadi di Raqa, Suriah. Hal itu terjadi karena sang ibu meminta agar anak meninggalkan ISIS.

Baca Juga: Ungkap Fakta Pelaku Teror, Kapolri: Seorang Lone Wolf Berideologi ISIS dan di Drop Out dari Kampus

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara pada 11 April 2021, hal itu dilaporkan oleh Ali Saqr yang berusia 20 tahun. Ibu dengan nama Lina itu dieksekusi mati oleh ISIS di Raqa.

“Karena ibu ini berusaha membujuk anaknya meninggalkan ISIS dan kaur dari kota itu,” kata Observatorium dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara pada 11 April 2021.

Atas tuduhan itu, ibu tersebut ditangkap dari ISIS dan mendakwanya dengan tuduhan murtad.

Ibu tersebut langsung ditembak mati oleh sang anak kandung pada Rabu pekan ini.

“Didepan ratusan orang didekat gedung kantor pos di kota Raqa,” sambungnya.

Rami Abdel Rahman selaku Kepala Observatorium menyebutkan jika sang wanita itu masih berumur 40 tahun dan tinggal di kota dekat Tabaqa dan bekerja di Raqa.

Kemudian, peristiwa itu mendapat kecaman yang luas daru pengguna media sosial.

Baca Juga: Fakta ZA, Teroris Penyerang Mabes Polri: Simpatisan ISIS dan Tinggalkan Wasiat di WAG Keluarga

Seperti diketahui, Raqa meupakan ibu kota de facto ISIS yang menerapkan hukum Islam keras pada daerah tertentu di Suriah serta Irak.

Hukuman mati akan ditegakkan bagi orang yang memperlihatkan aurat, berzina, berhubungan badan dengan binatang, hingga homoseksual.

Selain hal itu, beberapa hal yang membuat manusia terkena hukuman mati saat orang berani memblokir jalan, dan brkhianat dari ISIS.

Hukuman mati juga ditegakkan bagi orang yang menangkap serta menyiksa aktivis da pejuang anti ISIS tanpa diiznkan oleh pihak berwenang ISIS.

Baca Juga: Mabes Polri Diserang Teroris Wanita Simpatisan ISIS, Deddy Corbuzier: Itu Adalah Tindakan Bodoh

Menariknya, memiliki budak dan mengklaim tentara denga usia anak-anak adalah hal yang legal dilakukan dalam lingkungan ISIS.

ISIS juga tak segan melayangkan tembakan mati kepada orang yang menyiksa aktivis ISIS.

Gerakan ISIS juga sudah menjadi sorotan dunia karena diklaim telah melakukan oembunuhan secara masal dan menyiksa serta melakukan pemerkosaan dan perbudakan seks di lingkungannya.

Ataa hal itu, Ferdinand Hutahaean mengomentari pemberitaan tersebut melalui cuitannya di akun Twitter pada 11 Apil 2021.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Punya Obsesi 'Teroriskan' FPI, Refly Harun: Ada Anggota FPI Pernah Dibaiat ISIS

“Yang sprt ini mau ditiru? Sinting..!!” kata Ferdinand Hutahaean sembari menautkan pemerbitaan tersebut.

Cuitan Ferdinand Hutahaean itu juga mendapat respon dari netizen.

“Setan masuk surga ?” kata @AntiDusta.

“Siapa yg mau niru nya lek??” kata @Mrjii9.

“Mengenai kekejaman ISIS, cuma 1 kata...BIADAB Mereka bukan manusia lagi, tp udh sepenuhnya dikontrol iblis,” kata @anthwf77.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x