Wadi juga mengungkap pedihnya kondisi saat itu, antar anggota keluarga saling memandang dengan penuh rasa takut sambil membawa beberapa barang seperti tas hingga kertas-kertas penting.
“Ini adalah momen tersulit dan terberat sepanjang hidupku,” tulisnya menambahkan.
Serangan mereda setelah dua jam, dia berharap agar bisa melihat pagi hari yang cerah.
Dia juga menceritakan jika dia bersama keluarganya tidak bisa selamat, jiwanya dia korbankan untuk Yarussalem.
Baca Juga: Andi Arief Minta Maaf Soal Indonesia yang Tak Banyak Bertindak untuk Palestina
"Bahkan jika kita tidak pernah melihat matahari lagi, kita semua untuk Yerusalem," pungkasnya.
Hingga saat ini menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 119 warga Palestina telah tewas, termasuk 31 anak-anak dan 19 wanita.
Sementara itu, kurang lebih 830 orang mengalami luka-luka dan dalam masa pengobatan.***