Tetapi, antibodi ini menawarkan berpotensi sangat efektif bagi pasien virus corona yang sakit parah. Istilah pengobatan ini disebut "imunisasi pasif," menurut Stefan Dübel dari Technical University of Braunschweig.
Baca Juga: Enggan Beri Tunjangan, Pasangan Lansia Gugat Anaknya ke Pengadilan
Seperti kami kutip dari artikel berjudul Ilmuwan Jerman Temukan Antibodi yang Cocok untuk Memblokir Virus Corona Lebih Jauh
"Efeknya langsung: antibodi berpotensi menjauhkan (sel tubuh manusia) dari virus," lanjutnya.
Tim peneliti ini kolaborasi dengan perusahaan biotek Yumab, dan berharap dapat memulai uji klinis pada musim gugur.
Baca Juga: Sempat Larikan Diri, Travel Pemudik Jakarta-Wonosobo Dikawal Polisi
Sementara itu, obat antivirus Remdesivir yang awalnya dikembangkan untuk mengobati virus Ebola dan Marburg, saat ini digunakan dalam uji coba terhadap pasien virus corona.
Meskipun tampaknya tidak efektif dalam tes yang lebih lanjut, Remdesivir diklaim sebagian obat virus corona setelah satu penelitian menemukan bahwa obat itu dapat mempersingkat waktu pemulihan infeksi COVID-19.(penulis: Firda Marta Rositasari)
Baca Juga: Simak 3 Cara Membuat Obat Alami Untuk Mengurangi Panas Tubuh Dengan Cepat