Ilmuwan Tiongkok Ciptakan Kloning Monyet dari Organ Tubuh Manusia

- 8 Mei 2020, 22:08 WIB
/

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, salah satunya di bidang rekayasa genetika. Namun sebenarnya rekayasa genetik uji coba kloning terhadap hewan primata menyerupai manusia telah dihentikan oleh Amerika Serikat dan Inggris.

 

Akan tetapi, saat ini, Tiongkok justru sedang gencar melakukan berbagai pengembangan utamanya pada rekayasa genetika.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs The Sun, bertujuan untuk menolong berbagai macam penyakit manusia di masa mendatang, Tiongkok telah menjadi pusat penelitian bagi kera dan monyet.

Baca Juga: Stephanie Poetri telah Memutuskan Memilih Berkarier di Amerika Serikat

Sebelumnya, Institute of Neuroscience (ION) di Shanghai berhasil mengkloning lima bayi monyet dari kera dewasa yang telah direkayasa secara genetik.

 

Hasilnya, bayi primata lahir dengan rekayasa genetik yang mengerikan dan menyiksa bagi tubuh mereka, mereka sengaja melakukan hal tersebut dengan tujuan mengembangkan perawatan penyakit Alzheimer.

Karena penelitiannya yang begitu mengerikan, ION kerap dijuluki 'Cern of neurology primata'.

Baca Juga: Viral Aplikasi Raqib Atid, Berikut Tanggapan Ustaz Muhammad Yusron

Meskipun mendapat banyak hujatan dari peneliti dunia, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok malah mengatakan bahwa ini merupakan pencapaian yang menandai era baru. Di mana Tiongkok dapat menghasilkan batch klon monyet terstandarisasi.

 

Disebutkan, bahwa nantinya akan berfungsi sebagai model hewan dalam penelitian fungsi kognitif otak, diagnosa awal, dan intervens penyakit, serta penelitian dan pengembangan obat-obatan.

Sementara Tiongkok memungkinkan manipulasi genetik pada hewan, namun mereka melarang penggunaan perekayasaan genetik pada manusia.

Baca Juga: Karena Merasa Masih Mampu, Sejumlah Warga di Banyumas Kembalikan BLT

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Ciptakan Kloning Monyet dari Organ Manusia Sepenuhnya, Ilmuwan Tiongkok Dituding 'Memerankan Tuhan'

Namun, hal tersebut tidak menghentikan beberapa ilmuwannya yang "memerankan Tuhan" dengan melakukan rekayasa genetik pada anak-anak manusia yang belum lahir.

Imuwan He Jiangkui berusia 35 tahun, sempat mengguncang dunia, ketika secara terang-terangan mengakui telah mengubah embrio gadis kembar pada 2018.

Pakar jahat itu mengatakan, ia menggunakan alat yang disebut Crispr untuk menonaktifkan gen yang memungkinkan virus AIDS masuk ke dalam sel dalam upaya untuk membuat anak-anak kebal dari penyakit itu.

Baca Juga: Sang Bunda Tak Terkejut Saat Ditanya Terkait Penangkapan Roy Kiyoshi

Namun, percobaan seperti itu dijuluki "mengerikan" oleh peneliti lain dari komunitas ilmiah.

Tidak cukup sampai disitu, pembalap Spanyol Juan Carlos Izpisua Belmonte yang memimpin penelitian Tiongkok, melakukan penelitian dengan tujuan akhir menciptakan monyet yang memiliki organ manusia sepenuhnya seperti ginjal atau hati.

 

Organ-organ itu kemudian akan digunakan untuk transplantasi manusia.

Baca Juga: Roy Kiyoshi Dinyatakan Positif Konsumsi Benzo, Obat Anticemas

Berbasis di Tiongkok, tim membuat chimera organisme tunggal dengan sel dari lebih satu genotipe, dengan menyuntikkan sel induk manusia ke dalam embrio monyet segar.

 

Jauh dari Tiongkok, salah satu eksperimen paling menyeramkan terjadi di Universitas Munich, di mana dua monyet diberi hati babi yang ditransplantasikan.

 

Makhluk malang itu mati setelah enam bulan dalam sebuah penelitian yang dianggap sukses.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Baca Juga: Wabah Corona di Indonesia Diperkirakan Hingga Oktober, Cek Faktanya

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah