Ilmuwan Sebut Virus Corona Dapat Menular Melalui Udara Ketika Berbicara

- 18 Mei 2020, 12:05 WIB
ILUSTRASI ilmuwan.*
ILUSTRASI ilmuwan.* /PIXABAY/

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Para ilmuan menemukan fakta baru yang menyebutkan bahwa penularan virus SARS-CoV-2 berpotensi terjadi selama berbicara, utamanya ketika di dalam sebuah ruangan.

Selain itu, disebutkan juga bahwa lebih dari seribu droplet akan dihasilkan ketika berbicara. Droplet atau tetesan yang sangat kecil tersebut dapat bertahan hingga 14 menit selama delapan jam.

Studi tersebut dimuat dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu, 13 Mei 2020 lalu dalam Prosiding National Academy of Sciences dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Di Bandung, Kasus Covid-19 Kian Menaik Menjelang PSBB Berakhir

Laporan tersebut ditayangkan di situs PNAS, dalam studi baru itu menyebutkan bahwa tetesan dari ucapan seseorang yang asimptomatik dapat membawa patogen pernapasan seperti virus COVID-19.

“Hasil pengamatan dari sinar laser mengungkapkan bahwa ucapan yang keras (berteriak) dapat memancarkan ribuan tetesan cairan oral per detik,” demikian menurut laporan tersebut, seperti dikutip dari dari situs resmi PNAS oleh pikiranrakyat-depok.com.

 

Selain itu, dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa orang dengan gejala ringan pun bisa menularkan ke orang lain, terutama di dalam ruangan seperti kantor, dan ruangan terbatas lainnya.

Baca Juga: Menara 5G di Italia Dibakar Karena Sebabkan Virus Corona?Cek Faktanya

Sementara itu, Dikutip dari laporan New York Times, dalam laporan itu sendiri para peneliti masih belum tahu seberapa banyak virus yang ditularkan dari satu orang ke orang lain sehingga bisa menyebabkan infeksi.

Tetapi temuan terbaru peneliti tersebut memperkuat dugaan bahwa seseoarang harus menggunakan masker dan mulai melakukan pencegahan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

Dalam laporan tersebut, para ilmuwan sepakat bahwa Virus Corona paling sering melompat dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan kecil dan juga ketika berbicara.

Baca Juga: Heboh Beredar Kabar 78 Tentara Korea Masuk Islam? Simak Faktanya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Ilmuan Ungkap Virus Corona Dapat Menular Melalui Udara Ketika Berbicara, Simak Penjelasannya

Praktiknya, tetesan itu cenderung akan jatuh ke benda-benda sektar, dan virus tersebut kemudian mendarat ke permukaan seperti gagang pintu.

Selain itu, dijelaskan juga bahwa beberapa tetesan lain yang dihasilkan dari pernapasan ketika berbicara, batuk, dan bersin kemungkinan besar bisa lengsung terhirup langsung oleh orang lain.

Para peneliti di Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal mengatakan bahwa studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh tim yang sama yang menunjukkan bahwa berbicara dapat menjadi faktor penularan SARS-CoV-2.

Baca Juga: Donal Trump Nekat Akan Buka Kembali Perekonomian AS, Tanpa Vaksin?

Para peneliti tersebut memperkirakan bahwa satu menit berbicara keras dapat menghasilkan setidaknya 1.000 tetesan yang mengandung virus dan setelah itu tetesan tersebut bisa melayang di udara selama delapan hingga 14 menit.

"Pengamatan ini mengkonfirmasi bahwa ada kemungkinan besar bahwa berbicara normal menyebabkan penularan virus melalui udara di lingkungan terbatas," demikian catatan para penulis dalam penelitian tersebut.

Oleh sebab itum Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan untuk menjaga jarak setidaknya enam kaki dari orang lain untuk membantu menghindari kontak dengan tetesan pernapasan dan menurunkan risiko infeksi.

Baca Juga: Benarkah Libur Lebaran 2020 Tetap Ada di DKI Jakarta?Simak Faktanya

Namun, banyak ilmuwan lain juga mengatakan bahwa tetesan tersebut dapat melayang lebih dari itu, tergantung kekuatan semburan tetesan, suhu, dan juga sirkulasi udara.

Linsey Marr seorang profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech mengatakan agar menjaga jarak fisik dari orang lain untuk memperlambat penyebaran COVID-19.

Selain itu, studi terbaru ini juga menyoroti pentingnya menggunakan masker selama berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Virus Corona Muncul Akibat Transmisi dari Manusia? Mari Simak Faktanya

"Risiko berbicara satu sama lain mungkin akan lebih rendah daripada terpapar oleh orang yang tidak mengenakan masker dan secara terbuka batuk dan bersin," kata Dr Werner E Bischoff, Direktur Medis Pencegahan Infeksi dan Epidemiologi Sistem Kesehatan di Sekolah Kedokteran Wake Forest.

Berbicara dengan seseorang secara normal sambil menjaga jarak sosial mungkin akan baik-baik saja. Namun mengenakan masker akan lebih baik,” ujarnya.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah