Industri Memburuk, Menurut Pakar, Tiongkok akan Jadi Cangkang Kosong

- 18 Mei 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi Pabrik
Ilustrasi Pabrik /Pixabay

Dalam hal industri tradisional, efek divestasi dan pemindahan pesanan telah bergejolak selama perang perdagangan AS-Tiongkok, bahkan sebelum COVID-19 dan gelombang evakuasi muncul.

Para ahli menganalisis bahwa sebagian besar perusahaan industri tradisional ditransfer ke Indonesia dan Vietnam secara bertahap akan berkembang menjadi produk kelas menengah atas, seperti semikonduktor, instrumen ilmiah, permesinan.

Sebelumnya diketahui bahwa Vietnam dan Uni Eropa menandatangani "Perjanjian Perdagangan Bebas UE-Vietnam" (EVFTA), yang disetujui oleh Parlemen Eropa (EP) pada 12 Februari 2020 lalu.

Baca Juga: Heboh Beredar Kabar 78 Tentara Korea Masuk Islam? Simak Faktanya

Setelah perjanjian ini ditinjau dan disetujui oleh Parlemen Vietnam, perjanjian ini akan mulai berlaku segera Juli tahun ini.

Singkatnya, mulai Juli 2020, ekspor Vietnam ke UE akan menjadi nol tarif.

Beberapa analis percaya bahwa karena virus corona, perusahaan dari berbagai negara mendapatkan kerugian besar di Tiongkok.

Baca Juga: Virus Corona Muncul Akibat Transmisi dari Manusia? Mari Simak Faktanya

Setelah perjanjian ini ditandatangani, sejumlah besar industri pengolahan dan manufaktur kelas bawah, seperti pakaian, sepatu, mainan dan jalur produksi lainnya dan bahkan industri kelas atas akan dipindahkan dari Tiongkok ke Vietnam.

Melihat konstruksi dan kondisi industri tradisional Vietnam, semuanya siap.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah