Dalam hal ini, ada pembatasan termasuk larangan bagi jamaah yang lebih tua dan adanya pemeriksaan kesehatan tambahan.
Baca Juga: Dikabarkan Alquran Palsu Terjemahan Surah Al-Maidah Diubah, Cek Fakta
Dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang Saudi mempertimbangkan untuk memungkinkan hingga 20 persen dari kuota jamaah haji reguler dari tiap-tiap negara.
Tiga sumber itu mengatakan kepada Reuters, dilansir Selasa (9/6), bahwa beberapa pejabat masih mendesak pembatalan haji, yang diperkirakan akan dimulai pada akhir Juli.
Namun demikian, kantor media pemerintah dan juru bicara Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi tidak memberikan komentar atas kabar tersebut.
Baca Juga: Ingin Chattingan dengan Do’i di PC? Berikut Cara Pakai WhatsApp Web
Setidaknya sekitar 2,5 juta jamaah dari seluruh dunia mengunjungi Tanah Suci Makkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya. Data resmi menunjukkan jamaah haji dan umroh sepanjang tahun telah menghasilkan sekitar 12 miliar dolar per tahun bagi Kerajaan Arab Saudi.
Analis memprediksi kontraksi ekonomi yang parah tahun ini. Dikatakan bahwa membatasi atau membatalkan haji akan makin menekan keuangan pemerintah yang terkena kejatuhan harga minyak dan juga karena dampak pandemi.