Divonis Bertahan Hidup 3 Hari, Remaja Kembar Dempet Siap Jalani Fase Dewasa

- 9 Juni 2020, 14:23 WIB
KEMBAR siam Carmen dan Lupita
KEMBAR siam Carmen dan Lupita /Daily Mail/


RINGTIMES BANYUWANGI- Tayangan dokumentasi "Two Sisters, One Body" yang tayang di Channel 4 beberapa waktu lalu membuat warga di Negeri Paman Sam Amerika Serikat dan warganet tersen merasa tuh.

Mereka mengaku terinspirasi oleh sosok kembar siam satu tubuh dua kepala, Carmen dan Lupita.

Keduanya lahir dengan kondisi kembar omphalopagus. Artinya masing-masing memiliki jantung yang terpisah dengan sepasang lengan, sepasang paru-paru, dan satu perut.

Baca Juga: Yang Bermasalah Itu Hati, Bukan Rezeki, Disitulah Keserakahan Manusia

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyatbekasi.com denagn judul Sempat Divonis Hanya Bertahan Hidup 3 Hari, Remaja Kembar Dempet Bersiap Jalani Fase Dewasa

Mereka juga berbagi tulang rusuk, hati, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, dan organ reproduksi.

Namun meski lahir dengan fisik yang kompleks, layaknya remaja normal, warga Connecticut berusia 18 tahun itu terlihat ceria. Saat ini mereka bersiap meninggalkan usia sekolah dan memulai fase dewasa, di antaranya dengan kursus mengemudi.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail, saat lahir, dokter memperkirakan Lupita dan Carmen hanya akan mampu bertahan hidup selama tiga hari.

Baca Juga: 6 Persen Pelanggan yang Mengalami Tagihan Drastis Hingga 200 Persen

Namun lahir pada tahun 2002, kini keduanya yang tak mungkin terpisahkan tumbuh menjadi pribadi unik.

Si kembar kelahiran Meksiko ini pun menunjukkan kemampuan beradaptasi menjalani kehidupan satu sama lain. Termasuk dalam mengemudi. Saat Carmen mendapat instruksi bagaimana mengemudi dari ayahnya, Lupita dengan antusias ikut memperhatikan.

“Yeah, that's right. Kembar siam pun bisa menyetir. At least, I hope so,” ujar sang ayah.
Mengemudi bagi Carmen dan Lupita bukan hal mudah karena memerlukan refleks dari keduanya, sementara masing-masing berada dalam satu tubuh.

Baca Juga: KABAR BAIK, Arab Saudi Pertimbangkan Tetap Gelar Haji 2020 dengan Jumlah Terbatas

Carmen yang berada di posisi tangan dan kaki bagian kanan mengatakan, “Kakiku sebelah kanan dan sedikit lebih tinggi dari Lupi, jadi kupikir aku yang menginjak gas. Tapi semua tak seperti itu, kami perlu sinkronisasi.”

Mengendalikan kemudi pun bukan persoalan sederhana karena perlu kerja sama refleks dan fokus.

Tak hanya menangkap momen inspirasional, pemirsa pun dibuat terenyuh kala keduanya mengungkap ketakutan sebagai warga imigran Meksiko di Amerika Serikat. Carmen dan Lupita mengaku takut dipulangkan.Baca Juga: Informasi Sekolah Kedinasan Gratis Melalui Whatsapp, Cek Fakta nya!

Terbilang sehat dan kompak, Lupita dan Carmen ternyata harus menghabiskan waktu bertahun-tahun menjalani terapi fisik untuk membuat sinkron seperti saat ini. Di usia balita, mereka mempelajari cara duduk dan berjalan.

Dokter sempat mempertimbangkan untuk memisahkan keduanya tetapi operasi pemisahan tidak mungkin dilakukan dengan aman karena Lupita dan Carmen berbagi terlalu banyak organ vital dan tulang belakang bagian bawah.

Dan meskipun kembar, keduanya memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Carmen misalnya unggul di sekolah dan kecerdasan mambuatnya lebih cepat beradaptasi sementara Lupita lebih tenang. Carmen juga hobi bermake-up sedangkan Lupita lebih suka “polos”.Baca Juga: Yang Bermasalah Itu Hati, Bukan Rezeki, Disitulah Keserakahan Manusia

Ditanya soal cita-cita, Carmen dan Lupita sama-sama ingin berkarier sebagai dokter hewan atau apa pun yang berhubungan dengan peternakan. Mengenai kemungkinan pemisahan fisik dengan bantuan teknologi dan lainnya, kakak beradik ini dengan tegas menolak.

“Kita sudah biasa bersama, itu saja," ungkap Carmen yang diiyakan Lupita.(Puji Fauziah)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah