Akibatnya, seorang petugas pemadam kebakaran mengalami luka ringan karena kebakaran tersebut.
Sekitar 200 insinyur dan pekerja berusaha untuk membendung kebocoran dalam waktu empat minggu ini.
Penduduk desa melarikan diri karena ketakutan, dan mengatakan lima rumah mereka terbakar.
Baca Juga: Ilmuan : Satwa Liar di Masa Depan, Covid-19 Bukan Yang Terakhir
"Situasinya sangat buruk, ini menyebar. Saya tahu ini akan terjadi," ujar ahli lingkungan setempat, Niranta Gohain.
Perusahaan meminta bantuan kepada tentara setelah penduduk diduga menyerang kendaraannya setelah ledakan terjadi.
Menteri Utama Assam Sarbananda Sonowal mengatakan petugas pemadam kebakaran, polisi dan tentara sudah dikirimkan ke lokasi kebakaran.
Baca Juga: Empat Orang Pegawai Pemkot Bogor Dinyatakan Positif Covid-19
Kelompok pencinta lingkungan semakin khawatir mengenai dampak dari kebocoran gas.
Sumur tersebut memproduksi 100.000 meter kubik standar perhari (SCMD) gas dari kedalaman 3.870 meter sebelum ledakan pada bulan Mei(Tita Salsabila).