Terkait Isu Hari Kiamat 21 Juni 2020, Astronom Arab Masyarakat Harap Hati-Hati

- 20 Juni 2020, 20:59 WIB
Ilustrasi kalender suku maya yang menyebutkan kiamat akan terjadi pada 21 Juni 2020, dan Astronomi Dubai tidak setuju dengan hal ini karena tidak logis dan tidak ilmiah.
Ilustrasi kalender suku maya yang menyebutkan kiamat akan terjadi pada 21 Juni 2020, dan Astronomi Dubai tidak setuju dengan hal ini karena tidak logis dan tidak ilmiah. /Pikiran-Rakyat.com/Rizki Laelani

Ia mengungkapkan, bahwa pengetahuan sains itu seharusnya perlu dipahami agar orang lebih bersyukur dan justru menjadikan fenomena alam sebagai suatu hal yang bisa dinikmati.

“Sains itu elegan dan indah, tetapi itu membutuhkan upaya untuk memahami. Ini adalah kesempatan emas untuk memberi orang pelajaaaran," ujarnya, seperti dikutip oleh RingtimesBanyuwangi.Pikiran-Rakyat.com dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com. 

Dia mengatakan teori tentang tanggal 21 Juni 2020 yang akan menjadi akhir dunia itu sangat tidak ilmiah serta tidak logis.

Baca Juga: Tabrak Lari, Jalur Black Spot Kabat Banyuwangi Menelan Korban Jiwa

"Setiap orang dengan temperamen ilmiah, tidak harus seorang ilmuwan, tidak dapat mendukung jenis pesan ini," katanya.

“UAE akan menyaksikan fenomena langit yang langka pada pagi hari 21 Juni 2020 yang berupa gerhana matahari sebagian dengan cakupan besar piringan matahari di bulan,” tambahnya.

Diketahui pada langit UEA, bulan akan menutupi 86,31 persen dari cakram matahari.

Baca Juga: Viral, Driver Ojek Online ini Bonceng Gadis yang Sudah Meninggal

Dengan demikian, hanya gerhana matahari parsial dengan cakupan 86,31 persen akan terlihat di UAE.

Fenomena ini akan dimulai pada 08.14 waktu setempat, ketika bulan akan mulai bergerak di depan matahari. Gerhana tersebut akan berakhir pukul 11.12 pagi.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x