Ditutupi Pemerintah, Ilmuwan Tiongkok Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Covid-19

- 14 Juli 2020, 13:50 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI  - Li Meng Yan, yang merupakan seorang ilmuan asal Tiongkok yang memutuskan kabur ke Amerika Serikat, hingga berani menuding negaranya menutupi sejumlah fakta berkenaan dengan pandemi global Covid-19.

Diberitakan di Pikiranrakyat-pangandaran.com, Senin 13 Juli 2020, spesialis virologi dan imunologi di Hongkong School of Public Health itu menyakinkan publik, pemerintah Tiongkok tahu terkait Covid-19 jauh sebelum diungkap ke publik.

Bahkan Li juga mengatakan, beberapa atasanya mengabaikan laporan penelitianya di awal pandemi yang dia percaya bisa menyelamatkan nyawa manusia.

Baca Juga: Member BTS Jungkook si ‘Golden Maknae’ ini Ungkap Kriteria Istri Idamannya

Padahal mereka memiliki kewajiban untuk memberi tahu dunia, karena mengingat status mereka sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia yang berspesialisasi dalam virus influenza dan pandemi, terutama ketika virus mulai menyebar pada awal tahun 2020 silam.

Li berangkat ke AS pada 28 April 2020 dengan menumpangi sebuah pesawat Catchay Pasific. Dia telah merencanakan jauh-jaug hari pelariannya tersebut.

Atas pelariannya ini, Li percaya hidupnya dalam bahaya bahkan meyakini tidak akan pernah bisa kembali ke rumahnya dan hidup dengan normal lagi.

"Alasan saya datang ke AS adalah karena saya menyampaikan pesan kebenaran Covid-19," katanya dilaporkan Fox News dari lokasi yang dirahasiakan.

Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-pangandaran.com dengan judul 'Kabur ke Amerika, Ilmuwan Tiongkok Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Covid-19 yang Ditutupi Pemerintah'.

Li menambahkan, jika dia mencoba menceritakan kisahnya di Tiongkok, dia "akan menghilang dan dibunuh." Jika mencoba menceritakan mengenai hal ini di Tiongkok, dia akan hilang dan dibunuh.

Sementara itu, Li mengaku, dia adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari virus serupa SARS ini.

"Pemerintah Tiongkok melarang para ahli di luar negeri, termasuk di Hong Kong, melakukan penelitian di Tiongkok," katanya.

Salah satu temannya, ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Tiongkok, memberi tahu tentang kemungkinan penularan dari manusia ke manusia kepada Li pada 31 Desember, jauh sebelum Tiongkok atau WHO mengakuinya.

Baca Juga: Pihak Kepolisian Periksa Sidik Jari pada Barang Bukti Pada Kasus Pembunuhan Editor Metro TV

Li menambahkan, jika dia mencoba menceritakan kisahnya di Tiongkok, dia "akan menghilang dan dibunuh." Jika mencoba menceritakan mengenai hal ini di Tiongkok, dia akan hilang dan dibunuh.

Sementara itu, Li mengaku, dia adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari virus serupa SARS ini.

"Pemerintah Tiongkok melarang para ahli di luar negeri, termasuk di Hong Kong, melakukan penelitian di Tiongkok," katanya.

Salah satu temannya, ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Tiongkok, memberi tahu tentang kemungkinan penularan dari manusia ke manusia kepada Li pada 31 Desember, jauh sebelum Tiongkok atau WHO mengakuinya.

Baca Juga: Kini Kondisi Timor Leste Jadi Negara Termiskin di Dunia, Hingga Bergantung pada Negara Lain

Peiris tidak menanggapi permintaan komentar. Situs web WHO mencantumkan Peiris sebagai "penasihat" pada Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional WHO untuk Pneumonia karena Novel Coronavirus 2019-nCoV.

WHO dan Tiongkok sendiri membantah keras soal menutup-nutupi virus corona. WHO membantah bahwa Li, Poon atau Peiris pernah bekerja secara langsung untuk organisasi tersebut.

"Profesor Malik Peiris adalah pakar penyakit menular yang telah berada di misi WHO dan kelompok ahli seperti banyak orang terkemuka di bidangnya," kata juru bicara WHO Margaret Ann Harris lewat email.

"Itu tidak membuatnya menjadi anggota staf WHO, juga tidak mewakili WHO," penjelasnya kepada Fox News.***(Ayunda Lintang Pratiwi/PR Pangandaran)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x