Hadapi Dugaan Perang Terbuka di Laut China Selatan, Indonesia Diminta Siapkan Diri

- 4 Agustus 2020, 18:41 WIB
Konvoi armada laut Amerika Serikat di Laut China Selatan. (Antara)
Konvoi armada laut Amerika Serikat di Laut China Selatan. (Antara) /Argo/

Menurut Syarief Hasan, kondisi ini juga mungkin berpotensi menjadi perang terbuka di Laut China Selatan.

Anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan ini menegaskan agar pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap Natuna Utara.

Menurutnya, militer di Natuna Utara secara khusus dan Indonesia secara umum harus ditingkatkan untuk mempertahankan wilayah Indonesia jika ada gangguan atau melewati atau masuk wilayah Indonesia saat sewaktu-waktu terjadi perang terbuka.

Baca Juga: Inilah Kesalahan Memasak Nasi yang Berisiko Bagi Kesehatan, Tes Ketiga Wajib Dicoba

“Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap Natuna Utara,” paparnya seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara

Dia mengatakan potensi perang terbuka memang semakin terlihat ketika Amerika Serikat mengirim dua kapal induknya, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk menjalani latihan tempur. Tak cuma dua kapal induk, Angkatan Laut Amerika Serikat juga mengerahkan dua kapal penjelajah dan dua kapal perusak dalam latihan yang digelar pada 23 Juli 2020.

Dia mengatakan China juga melakukan latihan militer dua hari setelah latihan gabungan Amerika Serikat, Australia, dan Jepang selesai digelar. China yang sejak awal membangun pangkalan militer di pulau buatan di Laut China Selatan mengirimkan dua pesawat pembomnya untuk menggertak Amerika Serikat dan Australia di Laut China Selatan.

Syarief Hasan melanjutkan, Indonesia harus membangun kekuatan militer untuk memberikan rasa aman, dan menguatkan pertahanan Indonesia terutama di perbatasan. Meski demikian, ia menilai Indonesia harus mengedepankan diplomasi untuk menghindari potensi terjadi, terutama di Laut China Selatan yang berbatasan dengan Perairan Natuna Utara.

Baca Juga: Inilah Kesalahan Memasak Nasi yang Berisiko Bagi Kesehatan, Tes Ketiga Wajib Dicoba

“Pemerintah harus mengambil pembelajaran diplomasi ala SBY dengan semangat million friends and zero enemy. Akan tetapi, jika memang terpaksa ada perang terbuka, maka Indonesia juga harus memperkuat militernya untuk melindungi wilayah Indonesia dari dampak perang," ujar Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.***(Abdul Muhaemin/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x