Aktivis Perempuan Terkemuka Irak Tewas Ditembak Oleh Pria Tak Dikenal

- 21 Agustus 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi unjuk rasa.*/PIXABAY
Ilustrasi unjuk rasa.*/PIXABAY /

Hal itu terjadi akibat dimulainya demonstrasi menentang korupsi, kemerosotan politik dan keamanan, serta krisis ekonomi.

Baca Juga: Ingin Makan dan Minum Lebih Hemat, Pakai Promo Kartu BRI Saja

Gelombang kekerasan terbaru dimulai ketika aktivis Tahseen Osama terbunuh di dalam markas perusahaan internet lokal Jumat lalu, menyusul meningkatnya gerakan protes di provinsi tersebut.

Pembunuhan Osama memicu kembalinya demonstrasi jalanan selama tiga hari, di mana pasukan keamanan melepaskan tembakan langsung ke pengunjuk rasa, yang melemparkan batu dan bom molotov ke rumah gubernur dan memblokir beberapa jalan utama.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi kemudian memecat polisi Basra dan kepala keamanan nasional pada hari Senin dan memerintahkan penyelidikan atas kekerasan tersebut.

Baca Juga: Pembahasan Soal PPKN untuk SMP

Pada hari yang sama, dua aktivis - Ludia Raymond dan Abbas Subhi - diserang oleh orang-orang bersenjata di Basra, yang mengakibatkan luka parah.

Euro-Med Monitor mengatakan, faktor utama dalam pembunuhan baru-baru ini terhadap para aktivis dan profesional media adalah kelalaian pemerintah daerah dalam melakukan penyelidikan serius untuk menemukan para pelaku dan mengambil tindakan yang memadai untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan.

"Kesadaran para pelaku tentang impunitas mereka dalam melakukan pembunuhan hanya akan membuat mereka melakukan lagi tindakan seperti itu di masa depan, pemerintah Irak harus mengambil tindakan serius dan praktis untuk tidak mentolerir jenis kejahatan terhadap individu ini," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah