WHO Gagas Kembangkan dan Distribusikan Vaksin Corona, Donald Trump Tak Mau Berpartisipasi

- 2 September 2020, 12:15 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.*/
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.*/ /Instagram/@realdonaldtrump

RINGTIMES BANYUWANGI - Amerika Serikat menyatakan, enggan untuk bergabung dan berpartisipasi dalam upaya internasional mengembangkan hingga mendistribusikan vaksin Covid-19 yang digagas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Diketahui, sebelumnya Presiden AS Donald Trump pada Juli lalu secara resmi menarik AS keluar dari WHO dengan menudingnya menjadi boneka China.

"Amerika Serikat akan terus melibatkan mitra internasional untuk memastikan mengalahkan virus ini, tetapi kami tidak akan dibatasi oleh organisasi multilateral yang dipengaruhi oleh WHO dan China yang korup," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dikutip CNN, Rabu 2 September 2020.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut Berpotensi Dimakzulkan Karena Miliki Banyak Kelemahan

Ia menyatakan, Trump tidak mau mengambil risiko nantinya vaksin itu tidak sesuai standar FDA, organisasi obat dan makanan AS.

Selain ketidakpercayaan Trump terhadap aliansi global dan WHO, AS sudah memiliki operasi sendiri untuk membuat vaksin. Hal ini memperkuat alasan AS tidak ikut dalam operasi vaksinasi WHO.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedainews.com dengan judul Donald Trump Ogah Ikut Berpartisipasi Kembangkan dan Distribusikan Vaksin Corona Gagasan WHO

AS diketahui tengah melakukan upaya mempercepat pengembangan obat, vaksin, dan langkah-langkah lain untuk memerangi pandemi.

Setidaknya sudah ada dua vaksin Covid-19 sedang dalam uji coba tahap III di AS yang dibuat oleh Moderna dan Pfizer/BioNTech. Kemudian dua lagi diharapkan untuk memulai uji coba tahap III pada pertengahan September.

Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi Negeri Paman Sam untuk WHO.

Baca Juga: Tahukah Anda? Penderita Obesitas Berisiko Terkena Batu Ginjal

AS menyumbangkan 445 juta dolar AS kepada WHO setiap tahun dari total 4,8 miliar dolar AS bujet lembaga itu. Jumlah tersebut yang terbesar dari negara lain.

Dia menyetop bantuan itu karena menganggap WHO tidak serius menanggapi wabah virus corona di China hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Dia meyakini WHO tidak transparan dalam memberikan informasi wabah Covid-19 yang menyebar pertama kali di kota Wuhan, China. Trump berulang kali menuding organisasi itu bias terhadap China.

Baca Juga: Turun Lagi, Haga Emas Hari ini 2 September 2020, Logam Mulia UBS Rp 1.044.000 per gram

Trump bahkan menyebut WHO sebagai boneka China karena dinilai terus membela Negeri Tirai Bambu.

Penarikan diri AS dari WHO yang mulai berlaku Juli mendatang itu menuai kritik dari anggota parlemen bipartisan, asosiasi medis, organisasi advokasi dan sekutu di luar negeri.

Calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden dalam kampanye berjanji untuk membatalkan keputusan tersebut pada hari pertama dia menjadi presiden AS jika terpilih.

Baca Juga: Berikut 6 Tips Raih Kesuksesan di Usia 30 Tahunan yang Perlu Anda Ketahui

Sementara itu para kritikus mempertanyakan apakah WHO cukup independen, mengingat kekayaan dan kekuasaan China yang meningkat.

Mereka merujuk pada pujian berlebihan dari WHO atas tanggapan China terhadap pandemi virus corona.(Dicky Aditya/Galamedia News).***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah