Kontroversi Film Mulan Live Action, Terancam Diboikot hingga Timbulkan  Sentimen Negatif

- 10 September 2020, 15:00 WIB
Film Mulan Menuai Kontroversi dan Terancam Diboikot
Film Mulan Menuai Kontroversi dan Terancam Diboikot /

RINGTIMES BANYUWANGI - Film Mulan Live Action yang tayang perdana di Disney+ pada Jumat, 4 September 2020 lalu telah menyedot perhatian publik.

Pasalnya, penayangan Film Mulan Live Action tersebut telah mengalami penundaan disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang seharusnya rilis pada 20 Maret 2020 ditunda hingga bisa ditonton pada Jumat lalu.

Akan tetapi akhir-akhir ini, penayangan film tersebut justru menimbulkan kontroversi baru dan lama.

Baca Juga: 3 Cara Membuat Cireng yang Enak, Gurih, dan Mudah

Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Bussines Insider, berdasarkan tren data perusahaan SEMrush, pencarian di Google terkait 'Boikot Mulan' meningkat hingga 1.900 persen setelah tanggal perilisannya pada tanggal 4 hingga 5 September.

Terdapat sebanyak 19.236 twit menggunakan hashtag #BoycottMulan di Twitter dari tanggal 1 hingga 9 September. Dari data SEMrush diketahui sebanyak 43,73 persen twit negatif, 40,39 persen twit positif, dan twit netral 15,88 persen.

Awal mula pemboikotan film Mulan disebabkan karena pemeran utama, Liu Yifei mengunggah di media sosial China, Weibo pada akhir Agustus lalu mengenai dukungannya terhadap Polisi Hong Kong selama protes prodemokrasi, sehingga membuat #BoycottMulan menjadi trending di Twitter.

Baca Juga: Tak Hanya Berkarier Jadi Artis, Prilly Latuconsina Bisa Raup Rp114 Juta dari Upload di Instagram

Kontroversi baru juga muncul setelah film dirilis, di akhir penayangan film terdapat credit yang ditujukan pada pemerintah daerah Xinjiang China yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur. Hal itu berkaitan dengan tempat produksi film dilakukan pada lokasi tersebut.

Di tengah kontroversi, film Mulan telah ditonton sebanyak 1,12 juta penduduk Amerika Serikat selama akhir pekan pada Perayaan Hari Buruh dari hari Jumat hingga Senin, berdasarkan analitik Perusahaan Samba TV.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Bussines Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x