Pengusaha dan Miliader, Kisah Klaus-Michael Kuhne sebagai Orang Terkaya

- 22 Oktober 2020, 19:30 WIB
 Orang Terkaya: Klaus-Michael Kuhne
Orang Terkaya: Klaus-Michael Kuhne /

RINGTIMES BANYUWANGI - Klaus-Michael Kühne adalah salah satu orang terkaya di Jerman. Ia merupakan seorang pengusaha dan miliader yang menjadi Ketua Kehormatan perusahaan transportasi dan logistik internasioanl Kühne + Nagel International AG.

Saham yang dimilikinya adalah sebesar 53% dan membawanya sebagai salah satu miliarder dunia berharta USD19 miliar (Rp279 triliun), menurut Forbes. Meski telah lama pensiun, kekayaannya masih terus bertambah berhat saham yang dimilikinya.

Pada 2 Juni 1937 Klaus-Michael Kühne lahir dari keluarga pengusaha transportasi Alfred Kühne dan istrinya Mercedes di Hamburg.

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini 

Pada tahun 1890 sejarah perusahaan Kuehne + Nagel serta bisnis keluarga dimulai bersama kakek Klaus-Michael August Kühne dan Friedrich Nagel ketika keduanya mendirikan firma penerusan Breman.

Alfred Kühne sendiri memasuki bisnis transportasi pada awal tahun 1900-an ketika ayahnya mendirikan cabang perusahaan di Hamburg.

Klaus-Michael Kühne menyelesaikan Heinrich Hertz-Gymnasium. Setelah lulus pada tahun 1956, ia menyelesaikan magang komersial selama dua tahun di industri perbankan diikuti dengan pelatihan intensif di perusahaan ekspedisi terkait, pengoperasian kapal dan pialang kapal. Dari tahun 1958 hingga 1963 ia menjalani magang di berbagai cabang Kuehne & Nagel di Eropa dan luar negeri.

Baca Juga: Debt Collector Menyita Motor di Pinggir Jalan, Ternyata Itu Motor Milik TNI AD

Pada tahun 1963 ia telah bergabung dengan perusahaan sebagai anggota Dewan Eksekutif dan mitra umum. Sejak itu, ia telah menjalankan tanggung jawab penuh.

Pada tahun 1966 ia telah menjadi Chief Executive Officer dari Grup Kuehne + Nagel yang baru didirikan. Dia memegang posisi ini hingga tahun 1975. Di bawah kepemimpinannya, markas besar perusahaan dipindahkan ke kota Swiss di Schindellegi di Danau Zurich.

Selama pertengahan 70-an setelah Alfred Kuehne, sang ayah pensiun dari jabatan ketua kehormatan di dewan pengawas, Klaus-Michael naik ke posisi mitra terbatas tunggal Kuehne & Nagel KG, Bremen, ketua dewan Kuehne & Nagel Speditions 'AG, Breman, dan delegasi kepada dewan direksi perusahaan induk Kuehne & Nagel International AG.

Baca Juga: 11 Tanda Suami Selingkuh, Istri Harus Waspada (Bagian 2)

Sayangnya tantangan setiap pengusaha pasti saja ada. Tahun 1980-an Klaus-Michael hadapi dengan kesulitan keuangan yang disebabkan oleh krisis minyak. Terlebih lagi, ia mencoba mendirikan perusahaan pelayarannya sendiri, tetapi pada akhirnya ia menderita kerugian finansial yang sangat besar dan para bankir meminta uang mereka kembali.

Akhirnya, pada tahun 1981 Klaus-Michael harus menjual 50% saham kepada konglomerat Lonrho di Kühne + Nagel. Ia menjadi salah satu Direktur Eksekutif di organisasi.

Pada tahun 1991 ia berhasil membeli kembali saham yang dipegang Lonrho di perusahaannya. Dan tahun itu juga dia berhasil menjadi Presiden dan Delegasi Kühne + Nagel International AG.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Menang 4-0 dari Hajduk Split, Tapi Shin Tae Young Masih Belum Puas

Hingga akhirnya pada tahun 1994 perusahaan go public dan Klaus-Michael memiliki 55,8% sahamnya. Empat tahun kemudian pada tahun 1998 ia mundur dari posisi Ketua Dewan Direksi dan diangkat kembali sebagai presiden dan Delegasi Dewan Administratif.

Setelahnya, Klaus-Michael sibuk dalam kegiatan amal. Mulai dari kontribusi pada universitas hingga Yayasan Klaus-Michael Kuehne yang didirikan pada tahun 2008 untuk mempromosikan budaya di Jerman.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x