Murid MI Tewas Tertembak, Pemilik Senapan Langsung Diperiksa Polisi

1 Maret 2020, 22:22 WIB
Senapan angin milik Mulyono yang menyebabkan tewasnya Moh Bayu Widodo, bocah berusia 12 tahun murid MI MI Miftahul Huda Gumukagung, Gintangan Banyuwangi pada Sabtu (29/2/2020).* /Polsek Rogojampi for Ringtimes

BANYUWANGI – Pemilik senapan angin yang menyebabkan tewasnya Moh Bayu Widodo, bocah berusia 12 tahun asal Desa Gintangan, Banyuwangi akhirnya diperiksa Polisi.

Pemilik senapan, Mulyono (33 tahun) diperiksa penyidik Polsek Rogojampi pada Minggu (1/3/2020) sore.

Kapolsek Rogojampi, Kompol Agung Setyo Budi mengatakan, Mulyono dimintai keterangan terkait kronologis meninggalnya B yang dipastikan tertembak senapan miliknya.

“Saat ini status Mulyono sebagai terlapor,” ujar Kompol Agung Setyo Budi pada Minggu (1/3/2020) malam.

Mulyono sendiri diketahui adalah paman korban.

Dalam pemeriksaan itu, penyidik juga meminta keterangan ayah korban, Sudarsono (39 tahun) dan Muk’alim yang juga masih paman korban.

Baca Juga: Catatan Perjalanan Thomas Horsfield ke Blambangan Tahun 1806

“Satu pucuk senapan angin gejlok jenis dual power kaliber 4,5 MM milik terlapor sudah kami amankan,” jelas Kompol Agung Setyo Budi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolsek Rogojampi, Banyuwangi, Kompol Agung Setyo Budi membenarkan penyebab kematian Bayu, bocah berusia 12 tahun asal Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari akibat luka tembak di kepala.

Setelah menyambangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kompol Agung Setyo Budi mengatakan bahwa insiden bermula ketika pemilik senapan, Mulyono, pulang naik motor usai menembak tupai.

“Sampai di depan rumahnya korban langsung naik ke sepeda motor yang ditunggangi Mulyono,” jelas Kompol Agung Setyo Budi, pada Minggu (1/3/2020) siang.

Baca Juga: Tidak Ber-empati, Lagu Corona Alvi Ananta Samudra Record Juga Dihujat di Twitter

Korban saat itu tidak sendirian. Dia bersama teman- teman seumuran sempat mendatangi Mulyono karena penasaran dengan banyaknya tupai yang diperoleh usai menembak.

“Saat itu posisi senapan tepat dipunggung Mulyono dan diduga korban menarik pemantik senapan sesaat setelah berboncengan,” ungkapnya.

Saat itulah, lanjut Kompol Agung Setyo Budi, senapan seketika meletus dan mengenai kepala korban.

"Kemudian korban langsung tersungkur ke tanah, dan langsung dibawa ke Rumah Sakit NU," katanya.

Saat Olah TKP, Mulyono mengaku bahwa senapannya masih terisi peluru.

Baca Juga: Trio Penghancur Mataram, Tawangalun II, Karaeng Galesong, dan Trunojoyo

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler