Dua Orang Reaktif Covid-19 Saat Rapid Test di Pasar Banyuwangi

24 Mei 2020, 01:00 WIB
Rapid test pedagang dan pengunjung pasar di Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (23/5/2020).*/ /Pikiran Rakyat

RINGTIMES BANYUWANGI – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi mengumumkan hasil rapid test massal yang dilakukan pada Sabtu (23/5/2020) di sembilan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi mengumumkan 6 orang reaktif Covid-19.

Uji cepat atau rapid test menyasar ratusan pedagang dan pengunjung pasar tradisional dan pusat perbelanjaan, yakni Pasar Banyuwangi, Pasar Genteng, Mitra Rogojampi, Vionata, Ramayana, Mitra Jajag, KDS Genteng, Pasar Rogojampi, dan Sun East Mall.

Baca Juga: Selama 30 Jam Jenazah Pasien Virus Corona Ini Tergeletak di Jalanan

”Enam orang yang reaktif itu langsung diisolasi mandiri. Ada 3 pria, 3 perempuan. Selanjutnya akan dilakukan protokol Covid-19, yaitu dites uji usap atau swab tenggorokan,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono dilansir dari laman banyuwangikab.go.id. 

Rio, sapaan akrabnya, menambahkan, rapid test di sembilan titik tersebut menyasar 354 pedagang dan pengunjung.

”Tempat-tempat itu bisa dibilang sebagai pusat aktivitas warga Banyuwangi, makanya kami sasar. Ditemukan 6 reaktif, yaitu 2 orang di Pasar Banyuwangi, 3 orang di Pasar Rogojampi, dan 1 orang di swalayan Mitra Rogojampi,” ujar dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut. 

Baca Juga: Demi Mudik ke Kampung Halaman, 15 Pemudik Ini Rela Berdesakan dalam Honda Mobilio

Rio menjelaskan, tidak semua orang di pasar tradisional, swalayan, serta mal diminta menjalani rapid test. Pihaknya memprioritaskan warga yang berusia lanjut, sekitar 45 tahun ke atas.

"Sebelumnya, mereka kami cek suhu tubuh. Lalu kami minta mereka mengikuti rapid test. Mereka yang tidak memakai masker dan berkerumun, juga kami arahkan rapid test, sekaligus untuk shock therapy agar disiplin memakai masker," terangnya. 

Salah seorang pedagang pasar yang mengikuti rapid test ini adalah Sulistya. Perempuan berusia 68 tahun ini mengaku tidak keberatan diambil darahnya untuk dilakukan rapid test.

Baca Juga: 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir Dipecat, Begini Tanggapan Dr Tompi 

"Ya agak khawatir, tapi tidak apa apa kok. Toh untuk kesehatan juga, saya berharap hasilnya ya negatif saja (non reaktif)," ujar penjual ayam tersebut. 

Ditambahkan Rio, rapid test massal digelar untuk mencegah penularan virus Corona di wilayahnya.

Menurut dia, pusat-pusat perbelanjaan rawan menjadi klaster baru karena dipadati orang dalam sepekan terakhir bulan Ramadhan.

Baca Juga: Diduga Dibunuh Anaknya Sendiri, Seorang Ibu Tergeletak Berlumuran Darah

"Satu minggu terakhir ini orang terus memadati pasar dan swalayan. Oleh sebab itu, kami waspadai pusat-pusat perdagangan untuk mencegah klaster baru," tandasnya. 

Sebelumnya, Dinas Kesehatan juga melakukan rapis test massal ke 225 tenaga kesehatan di seluruh wilayah Banyuwangi.

”Ada 22 orang yang reaktif, langsung diisolasi mandiri, dan sudah dilakukan tes swab, kini tinggal menunggu hasilnya,” ujar Rio.

Setelah Lebaran, lanjut dr Rio, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi terus mengagendakan rapid test masal untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai penularan Covid-19.

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pemkab Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler