Kurangi Sampah Plastik Saat Idul Adha, Sekretaris Kemenkomarves Pilih Besek

31 Juli 2020, 18:05 WIB
Sekretaris Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono membawa komitmen mengurangi penggunaan plastik saat merayakan Idul Adha di Banyuwangi.*/ /Ilham Triadi

RINGTIMES BANYUWANGI - Sekretaris Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono membawa komitmen mengurangi penggunaan plastik saat merayakan Idul Adha di Banyuwangi.

Mudik hari raya Idul Adha ke kampung halamannya dimanfaatkan oleh Agung untuk mengajak masyarakat dalam rangka mengurangi sampah plastik.

Dengan memberi tauladan berupa contoh nyata saat merayakan hari Idul Adha 1441 Hijriah yang jatuh pada tanggal 31 Juli 2020 dengan berkurban seekor sapi yang disembelih dan dibagikan di lingkungan Cungking Kel. Mojopanggung, Banyuwangi.

Baca Juga: Khasiat Daun Kenikir, Salah Satunya Bisa Melawan Kanker Payudara

Komitmen Pria kelahiran 54 tahun lalu di Banyuwangi ini untuk mengurangi penggunaan plastik saat merayakan Idul Adha di kampung halamannya sangat menginspirasi.

Pada Idul Adha kali ini, tidak hanya melakukan ibadah semata tapi juga dimanfaatkan untuk mengajak warga mengurangi sampah plastik.

Dengan menggunakan besek anyaman bambu, yang dialasi daun jati sebagai tempat untuk menaruh daging sapi kurban yang dibagikan kepada warga yang kurang mampu, yatim piatu, fakir miskin serta kaum duafa lainnya di lingkungan Cungking Kelurahan Mojopanggung Kecamatan Giri Banyuwangi.

Baca Juga: Djoko Tjandra Sampai Ingin Jadi Warga Papua Nugini Demi Kabur dari Indonesia

Tempat daging qurban menggunakan besek anyaman bambu, yang dialasi daun jati sebagai tempat untuk menaruh daging hewan qurban yang dibagikan kepada warga dengan tetap mematuhi protokol Covid -19. 

Ny. Yani Kuswandono menambahkan, bahwa khusus tahun ini dilakukan semacam edukasi untuk warga penerima daging qurban terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini.

Warga yang antri harus mematuhi protokol kesehatan Covid -19 , terlebih dulu harus cuci tangan, harus menggunakan masker sebelum masuk bilik disinfektan .

Baca Juga: MUI Geram! Kedatangan Habib Rizieq Dihalangi, Zulkarnain: Saya Teringat Perilaku Gerwani dan PKI

“Kami edukasi demi keselamatan bersama dari bahaya corona," kata Ny Yani. 

Saat sebagian besar masyarakat masih memilih menggunakan plastik kresek sebagai tampat menaruh daging qurban dapat diganti dengan besek bambu. 

Pada umumnya masyarakat masih memilih menggunakan plastik kresek yang dianggap lebih praktis sebagai wadah daging kurban.

Baca Juga: Ingin Investasi tapi Takut Tertipu?, Kenali Ciri-cirinya Berikut

Plastik yang digunakan sebagai kemasan makanan harus memenuhi standar food grade jadi tidak boleh sembarangan, sementara plastik dengan standar food grade harganya umumnya tidak semurah kantong kresek biasa.

Agung Kuswandono menegaskan kalau plastik kresek dapat diganti dengan besek dari anyaman bambu.

“Plastik bisa diganti besek dan daun jati. Bentuknya lebih manis dan berkelas, yang paling penting, tentunya lebuh ramah lingkungan” ujarnya.

Baca Juga: Telah Dibuka, Lowongan Pekerjaan di Akbar Zoo Banyuwangi dengan Persyaratan Berikut

Lebih lanjut, Agung menambahkan, bahwa penggunaan besek dengan daun jati lebih aman karena menggunakan bahan alami.

“Tentu terjamin (kualitasnya). Bahan yang dipakai alami, langsung dari alam. Ada yang bilang kalau daging dibungkus daun jati rasanya akan lebih enak dan empuk ” kata Agung. 

Ini memberdayakan perajin besek, juga memberdayakan ekonomi masyarakat kecil. Beseknyapun buatan pengrajin lokal di Dusun Wangkal, Kalipuro Banyuwangi.

Baca Juga: Pangeran William dan Kate Middleton Disebut Tiru Pangeran Harry dan Meghan? Ini Tanggapan Sejarawan

“Alhamdulillah, berkat dorongan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik, pesanan besek membludak, rezeki pengrajin lokal.” Kata Agung.

“Kemasannya lebih manis, lebih ramah lingkungan. Setelah dipakai, kemasan ini bisa dipergunakan untuk tempat bumbu dapur atau kebutuhan lain ,” ujarnya.

Potret daging kurban dalam wadah besek anyaman bambu.*/ Ilham Triadi

Potret pembagian daging kurban menggunakan wadah besek anyaman bambu oleh Sekretaris Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono.*/ Ilham Triadi

Disediakan juga bilik sterilisasi untuk mengurangi penyebaran virus corona (Covid-19).*/ Ilham Triadi

Menurut Agung Indonesia sudah darurat sampah plastik. Plastik sekali pakai seperti kantong kresek hanya akan menjadi sampah yang susah diurai secara alamiah.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Bongkar Alasan RI Memilih Tak Lakukan Lockdown Saat Pandemi

Komitmen pengurangan pemakaian plastik harus terus dilakukan, tidak hanya untuk mencapai target Indonesia bebas sampah plastik , melainkan harus menjadi prilaku sehari-hari.

“Mari kita bersama-sama mengurangi penggunaan plastik. Mari kita mulai dari diri sendiri”, ajak Agung. 

“Besek biasanya digunakan sebagai pembungkus tape. Tapi kali ini digunakan untuk daging kurban. Ini salah satu bungkus yang ramah lingkungan. Wajib harus pakai besek tanpa plastik,”tambahnya.

Baca Juga: Informasi Terbaru Mengenai HP dan Aplikasi, 'Google akan Cegah HP Keluaran RAM 2GB'

Besek bambu dialasi daun jati ini bukanlah kemasan sekali pakai. Besek bambu ini cukup kuat untuk dimanfaatkan ulang sebagai kemasan bumbu dapur misalnya.

Untuk pengikatnya, Agung memanfaatkan tali upih yang dibuat dari pelepah pohon palem.

“Pelepah palem diserut tipis menghasilkan tali yang lentur, kuat dan alamiah. Besek diikat dengan tali upih , bisa dibentuk sedemikian rupa, sehingga gampang dibawa. Bawa banyak pun tidak repot menentengnya.”ujarnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Raja Salman Kini Dinyatakan Telah Pulih

Agung turut membantu membagikan daging kurban kepada warga di sekitar lingkungan Cungking Banyuwangi.

“Ini isinya daging ya bu. Bukan tape,” kelakar Agung kepada penerima daging hewan kurban. Hal ini merupakan bentuk ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar setiap individu bisa bergerak bersama untuk lebih peduli mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah harian, khususnya sampah plastik lebih baik lagi. 

“Intinya kita berusaha untuk tidak memakai bahan plastik”tegasnya.

Baca Juga: Inilah Shourtcut Visual Studio Code Yang Harus Kamu Ketahui

Agung menambahkan pihaknya telah konsisten dalam beberapa tahun terakhir ini memakai besek bambu sebagai wadah daging qurban.

“Ini gerakan kita bersama dan kita harus memulainya dari diri sendiri”, pungkas Agung. 

Sementara itu, Mak Atun 85 tahun warga sekitar mengaku senang mendapatkan daging kurban dari Bpk . Agung.

Baca Juga: Cari Smartphone Gaming PUBG Smooth Extreme? Simak 5 Rekomendasi Termurahnya di Tahun 2020

Sehari sebelumnya dirinya mendapatkan jatah kupon antrean. Terkait wadah besek untuk daging kurban, Mak Atun menyebutnya sebagai sesuatu yang unik.

Sebab baru pertama kali dirinya mendapatkan daging kurban yang dibungkus dengan besek. 

“Unik ya. Kalau dulu pakai tas kresek. Kalau sekarang pakai besek ini bagus. Selain ramah lingkungan juga bagus tidak bocor,” ujarnya.***

Editor: Galih Ferdiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler