Akan tetapi, di masa seperti ini, dengan belum stabilnya permintaan kopiah di pasaran, para penjahit Fuadi yang awalnya hanya fokus dalam satu pekerjaan, saat ini harus terpaksa mencari pekerjaan sampingan.
Baca Juga: UMKM Roti di Desa Kabat Banyuwangi Terus Berinovasi di Tengah Pandemi
Hal tersebut tentu juga memengaruhi produktifitas mereka dalam menjahit kopiah.
“Kemarin itu kan karena sering libur produksi, penjahit disini mulai mencari pekerjaan sampingan. Jadi yang awalnya sehari hanya menjahit, sekarang juga melakukan pekerjaan lain, tentu produktivitasnya menurun,” jelas Fuadi.
Rumah industri Kopiah milik Fuadi memang sejak dulu fokus dalam memperkerjakan tenaga-tenaga lokal. Para penjahitnya didominasi oleh ibu-ibu di sekitar lokasi usahanya.
“Disini penjahitnya kebanyakan bekerja dari rumah, jadi saya memperkerjakan tenaga-tenaga lokal, ya kebanyakan ibu-ibu,” tambah dia.
Baca Juga: Tinggalkan Dunia Pertanian, Pengrajin Lidi di Desa Pakistaji Jadi Mentor Generasi Muda
Saat ini ia tentunya berharap agar ke depannya keadaan semakin stabil, bahan baku kain juga lancar didapatkan seperti dahulu, agar produksi mereka kembali seperti dulu.
“Ya kami berharap usaha kami kembali lancar seperti dulu, dan keadaan kembali seperti semula. Ya ini kan juga menyangkut lapangan pekerjaan banyak orang," tutup Fuadi.