Usaha Kopiah Abdul Ghoni di Jambewangi Kini Memulai Produksinya Setelah Sempat Berhenti

- 20 Januari 2021, 21:56 WIB
Proses produksi kopiah oleh Abdul Ghoni kembali aktif.
Proses produksi kopiah oleh Abdul Ghoni kembali aktif. /M. Abdul Malik Efendi/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Masa pandemi Covid-19 yang berjalan mulai tahun 2020 hingga sampai tahun ini tentu disepakati bersama menjadi masa paling sulit bagi ekonomi dunia, termasuk di Indonesia.

Tak sedikit dari perusahaan besar atau UMKM yang harus berhenti beroperasi akibat krisis.

Lebih beruntung, juga ada perusahaan-perusahaan tersebut yang masih bisa beroperasi namun dengan catatan harus melakukan pengurangan pegawai dengan jumlah masif untuk bisa bertahan.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Salah satu dari perusahaan atau UMKM yang harus rela berhenti beroperasi di tengah pandemi adalah rumah industri kopiah Abdul Ghoni di Desa Jambewangi.

Rumah industri kopiah yang sudah berdiri sejak 20 tahun lalu tersebut sempat berhenti produksi hampir 4 bulan karena ketiadaan bahan baku kain.

Ditemui tim Ringtimesbanyuwangi.com pada Rabu, 20 Januari 2020 untuk diwawancarai, Fuadi, pemilik industri kopiah Abdul Ghoni menuturkan jika usahanya sempat berhenti akibat ketiadaan permintaan, setelah itu bahan baku juga tidak ada.

Baca Juga: Luar Biasa, Produk UMKM Gula Semut Desa Pakistaji Banyuwangi Penuhi Kebutuhan Ekspor

“Mulai bulan puasa kemarin sempat berhenti akibat tidak ada permintaan, lalu setelah hari raya mulai memproduksi lagi. Sempat produksi sebentar, ternyata bahan baku di toko habis, jadi kami berhenti produksi lagi sampai hampir 4 bulan,” tutur dia.

Kopiah hasil produksi Fuadi biasanya dipasarkan ke Jawa Barat. Ia menuturkan dalam sehari dirinya beserta penjahitnya bisa menghasilkan sekitar 100 kopiah.

Akan tetapi, di masa seperti ini, dengan belum stabilnya permintaan kopiah di pasaran, para penjahit Fuadi yang awalnya hanya fokus dalam satu pekerjaan, saat ini harus terpaksa mencari pekerjaan sampingan.

Baca Juga: UMKM Roti di Desa Kabat Banyuwangi Terus Berinovasi di Tengah Pandemi

Hal tersebut tentu juga memengaruhi produktifitas mereka dalam menjahit kopiah.

“Kemarin itu kan karena sering libur produksi, penjahit disini mulai mencari pekerjaan sampingan. Jadi yang awalnya sehari hanya menjahit, sekarang juga melakukan pekerjaan lain, tentu produktivitasnya menurun,” jelas Fuadi.

Rumah industri Kopiah milik Fuadi memang sejak dulu fokus dalam memperkerjakan tenaga-tenaga lokal. Para penjahitnya didominasi oleh ibu-ibu di sekitar lokasi usahanya.

“Disini penjahitnya kebanyakan bekerja dari rumah, jadi saya memperkerjakan tenaga-tenaga lokal, ya kebanyakan ibu-ibu,” tambah dia.

Baca Juga: Tinggalkan Dunia Pertanian, Pengrajin Lidi di Desa Pakistaji Jadi Mentor Generasi Muda

Saat ini ia tentunya berharap agar ke depannya keadaan semakin stabil, bahan baku kain juga lancar didapatkan seperti dahulu, agar produksi mereka kembali seperti dulu.

“Ya kami berharap usaha kami kembali lancar seperti dulu, dan keadaan kembali seperti semula. Ya ini kan juga menyangkut lapangan pekerjaan banyak orang," tutup Fuadi.      

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah