Produk UMKM Gula Semut Desa Pakistaji Banyuwangi Penuhi Kebutuhan Ekspor

- 20 Januari 2021, 20:15 WIB
Proses produksi gula semut oleh para karyawan di desa Pakistaji, Banyuwangi.
Proses produksi gula semut oleh para karyawan di desa Pakistaji, Banyuwangi. /M. Abdul Malik Efendi/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Gaya hidup sehat saat ini memang sedang ngetren dikalangan masyarakat, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Mulai gaya berolahraga hingga mengkonsumsi jenis-jenis makanan yang rendah kalori seperti halnya gula semut.

Hal tersebut membuat pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Gula Semut di Desa Pakistaji Banyuwangi, lebih giat dalam menjalankan bisnisnya. Selain produknya yang rendah kalori, gula semut juga bisa dijadikan alternatif daripada gula pasir.

Melihat penderita penyakit diabetes yang cukup terbilang tinggi, gula semut juga sangat disarankan untuk dikonsumsi karena kandungannya yang sangat rendah kalori. Sementara jika dilihat dari segi rasa, gula semut juga memiliki cita rasa yang khas tersendiri.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Pasangan suami istri yang juga sekaligus merupakan pemilk produk UMKM gula semut dari CV. Latanza Dua Kelapa, Yudhi Irawan dan Lailatul Isro'iyah mengatakan jika keduanya mulai mengembangkan produk gula semut sudah sejak sekitar tahun 2017.

Sedangkan, sebelumnya mereka berdua hanya memproduksi dan mengepul gula merah saja, yang kemudian mendapatkan pembinaan UMKM dari Disperindag Banyuwangi.

“Awalnya memang saya diberikan pelatihan dulu, tapi sebenarnya saya tidak tahu kalau arah dari pelatihan tersebut untuk memang benar-benar menjaring para pelaku UMKM yang ingin dibina dan dijadikan sebagai mitra kerja, nah dari situlah niat saya juga mulai terpacu untuk mengembangkan lebih besar produk gula semut ini,” kata Yudhi Irawan kepada tim Ringtimesbanyuwangi.com pada Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: UMKM Roti di Desa Kabat Banyuwangi Terus Berinovasi di Tengah Pandemi

Produk gula semut yang rendah kalori tersebut, menurut Yudi tidak hanya sering dikonsumsi oleh para penderita penyakit diabetes saja, akan tetapi juga kerap dipakai untuk program-program diet misalnya.

Hal ini karena memang Yudhi menyatakan jika produk gula semut miliknya tersebut juga merupakan gula kesehatan yang berbeda dan dijadikan alternatif dari gula pasir.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x