Hearing, Para Kontraktor Banyuwangi Mendesak Pemkab Pro Buruh Daripada Pro Pabrik

- 26 Januari 2021, 18:54 WIB
Acara Dengar pendapat terkait tuntutan Para Kontraktor Banyuwangi di gedung DPRD Banyuwangi, 26 Januari 2021.
Acara Dengar pendapat terkait tuntutan Para Kontraktor Banyuwangi di gedung DPRD Banyuwangi, 26 Januari 2021. /M. Abdul Malik Efendi/Ringtimes Banyuwangi/

Namun sebaliknya, apabila proyek infrastruktur di daerah pelosok dibangun menggunakan bahan non pabrikan, maka perputaran ekonomi semakin meluas.

Baca Juga: Koalisi Kontraktor Banyuwangi Sebut Pabrik Ikut Tender Proyek, Pengangguran Semakin Banyak

"Para buruh seperti tukang pecah batu, pedagang levelansir, tukang, kuli, toko bangunan, semuanya bisa menikmati dan itu akan memberikan efek yang luar biasa kepada ekonomi masyarakat kecil,” tambahnya.

Menanggapi pernyataan KKB, Plt Kepala Dinas PUCKPP Banyuwangi, Danang Hartanto menjelaskan bahwa proyek yang dikerjakan pabrik sebenarnya juga melibatkan warga sebagai tenaga kerja.

Selain itu, lanjut Danang, selama ini pabrik hanya diberi pekerjaan yang sifatnya untuk meningkatkan mutu dan kekuatan bangunan.

“Ini yang baru kita trial (uji coba), yakni penahan badan jalan. Karena kita tahu, kalau itu kita lepas, dipasang sebulan karena tonase sangat berat, itu ambrol lagi, dan kembali ke kami lagi,” ungkap Danang.

Baca Juga: Disbudpar Gelar Famtrip, Guna Dukung Pengajuan UNESCO Global Geopark di Banyuwangi

Danang menengaskan, pabrik hanya terbatas bahan, tapi untuk pengerjaan tetap dilaksanakan secara manual.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan menjelaskan bahwa pihaknya minim menggunakan pabrik sebagai rekanan dalam pekerjaan proyek infrastruktur.

"Dalam hal ini sebenarnya kita hanya perlu komunikasi yang lebih intens saja, agar tidak terjadi gap atau miskomunikasi antara dinas dan pihak ke tiga (kontraktor)," jelasnya.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x