Sejarah Tradisi Unik Kawin Colong di Masyarakat Suku Osing Banyuwangi

- 11 Februari 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Sejarah tradisi Kawin Colong pada masyarakat suku Osing Banyuwangi
Ilustrasi Sejarah tradisi Kawin Colong pada masyarakat suku Osing Banyuwangi /Kabar Tegal/

Setiap budaya dan adat istiadat atau tradisi tidak terlepas dari sejarah munculnya di masyarakat, tak terkeculi dengan kawin colong pada masyarakat Osing.

Sepanjang penelusuran yang dilakukan oleh Ramdan Wagianto dalam sebuah tulisan yang dimuat di Jurnal Al-Ahwal tahun 2017 yang dikutip kembali oleh Ringtimesbanyuwangi.com pada 11 Februari 2021.

Baca Juga: 5 Pantangan Menikah Adat Jawa, Berani Dilanggar Demi Cinta

Tidak ada yang mengetahui secara pasti sejak kapan kawin colong itu mulai dipraktikkan oleh masyarakat Osing.

Akan tetapi, istilah kawin colong ini terinspirasi dari tradisi perkawinan yang ada di Bali. Hanya saja pada tataran praktik tidak bisa disamakan.

Karena pada prosesi perkawinannya normal seperti biasa, yang mana persoalan kebuntuan komunikasi akan meredam ketika diutusnya seorang colok (pihak ketiga untuk negosiasi dengan orang tua perempuan).

Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Suku Jawa Indonesia di Keledonia Baru

Akan tetapi, masyarakat osing mempunyai cerita menarik tentang asal muasal pengimplementasian kawin colong.

Diceritakan dahulu ada seorang yang bernama Darmono. Dia memiliki seorang anak perempuan bungsu yang bernama Darwani dan perguruan silat.

Pada waktu yang bersamaan, ada warga lain bernama Bu Rehana. Perempuan setengah tua itu memiliki anak laki-laki bernama Nur Zaman.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x